Inilah Tips dari Bu Septi untuk Jadi Ibu Rumah Tangga Profesional
VALORAnews - Kapan waktu yang tepat untuk mendidik anak agar jadi seorang yang mandiri? Jamak kita lihat dewasa ini, banyak anak muda yang masih jauh dari kata mandiri, walau mereka telah memiliki seorang anak pula.
Sementara, merujuk zaman kerasulan, Usamah Bin Said, diusianya yang ke-18 telah menjadi panglima perang. Zaid bin Tsabit, saat menginjak usia 13 tahun, telah jadi penulis wahyu dan dalam 17 malam mampu menguasai bahasa Ibrani sehingga jadi penerjemah nabi Muhammad SAW, telah jadi seorang hafiz saat berusia 7 tahunserta ikut mengkodifikasi al Quran saat dewasanya.
Kemudian, Muhammad al Fatih, jadi panglima perang dalam menaklukan Konstatinopel di usianya yang baru menginjak 22 tahun. Saat itu, para jenderal yang ada di kerajaan Turki Ottoman telah berputus asa, dalam upaya menaklukan kerajaan terkuat di Eropa saat itu.
Demikian pengantar soal kemandirian anak yang disampaikan founder Institut Ibu Profesional (IIP), Septi Peni Wulandani pada seminar parenting yang digelar IIP Wilayah Sumbar, Kamis (7/9/2017).
Baca juga: Bapemperda DPRD Sumbar Konsultasikan Prolegda Tahun 2025 ke Kemendagri, Ini Hasilnya
Bersama Bu Septi, demikian dia karib disapa, ikut hadir sang suami, Dodik Mariyanto dan putra bungsu mereka, Elan. Mereka berbagi ilmu tentang pola mengasuh anak dengan anggota IIP Sumbar, di Museum Aditiawarman, Jl Diponegoro, Padang.
"Saya telah mengajarkan kemandirian pada tiga orang putra-putri kami, Ara, Enes dan Elan sejak mereka masih berusia satu tahun. Di usia setahun itu, saya langsung mendidik mereka toilet training. Saat mereka mau pipis atau pup, saya ikut merangkak bersama menuju tempat buang air di depan kamar mandi," kata Bu Septi berkisah.
"Kami tak pernah menggunakan popok satu kali pakai. Karena kami berpikir, momen untuk mengajarkan kemandirian ini memang sejak dari berusia balita ini. Dengan mengenakan popok, anak akan kehilangan fitrahnya," tambah dia.
Apakah repot dan melelahkan? Iya. Tapi, tegas Bu Septi, itu hanya untuk enam bulan pertama saja. "Setelah itu, saya menikmati kemandirian mereka," terang Septi yang mendidik ketiga anaknya secara home schooling ini.
Baca juga: Perwira Polisi Ditembak di Solok Selatan, Ini Analisis PBHI Sumbar
Bagaimana dengan makan? "Berilah mereka makan, ketika mereka lapar. Minta lah mereka menentukan porsi makanan yang akan dimakan. Jika telah agak besar, sarankan mereka untuk mengambil sendiri porsi makanannya," terang Septi.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro