50 Peserta Ikuti Lomba Lagu Perjuangan
VALORAnews -- Limapuluh orang peserta usia 15-20 tahun, mengikuti lomba lagu perjuangan bertajuk "Simponi Perjuangan," Minggu (27/8/2018). Lomba ini digagas Pemuda Perindo Sumbar, di Rumah Perindo, Jl Batang Agam No 5, Padang.
"Para pejuang sudah mengorbankan jiwa, raga dan harta untuk bisa mengibarkan merah-putih serta membuat negeri ini lepas dari semua tekanan penjajah. Jerih payah pejuang itu sudah dinikmati seluruh komponen anak bangsa, sehingga bisa berbuat tanpa rasa takut untuk berkreasi. Semua itu harus diimbangi dengan rasa tanggung jawab serta sopan santun dengan kendali diri yang beretika," ungkap Ketua DPW Perindo Sumbar, HM Tauhid saat membuka lomba.
Meskipun sudah merdeka, terang Tauhid, bukan berarti semua elemen bangsa bisa berbuat apa saja tanpa batas. "Kita harus berada pada koridor hukum dan etika, karena target pejuang kita adalah kemerdekaan yang bertanggungjawab," tegas Tauhid.
Ketua Pemuda Perindo Sumbar yang juga Ketua DPD Partai Perindo Padang, Ii Apriyatna mengatakan, semua anak bangsa harus berani melawan apapun jenis penjajahan di negeri ini termasuk yang dilakukan penguasa bangsa sendiri.
Baca juga: Kembangkan Pariwisata Sumbar, Gubernur Sumbar Temui Wamenparekraf
"Kita harus tetap melawan semua penjajahan, termasuk penjajahan dari pimpinan bangsa sehingga kita merdeka lahir dan batin, secara bertanggungjawab," tegas Apriyatna.
Simphoni Kemerdekaan tersebut memperebutkan hadiah berupa tropi dan uang tunai, yang semuanya berasal dari pengurus partai dan pemuda.
Acara tersebut juga dalam rangka menggali potensi anak bangsa, sehingga lebih cinta pada negerinya sepanjang masa. (rls/kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro
- INews TV Nobatkan Gubernur Sumbar jadi Penerima Pimpinan Daerah Award 2024, Ini Alasannya
- Kembangkan Pariwisata Sumbar, Gubernur Sumbar Temui Wamenparekraf
- Gubernur Sumbar Inginkan Rumah Siti Nurbaya di Studio Alam TVRI Direvitalisasi, Ini Alasannya
- Festival Maek akan Dihadiri Arkeolog dan Seniman Dunia, Supardi: Peradaban Megalitik Maek Potensi Mengubah Sejarah Asia