Inilah Kota di Sumbar yang Raih Piala dan Sertifikat Adipura 2017
VALORAnews - Enam daerah di Sumbar, raih penghargaan Adipura 2017 untuk kategori kota besar, sedang maupun kecil. Sebanyak tiga kota lagi, meraih sertifikat Adipura. Sedangkan untuk kategori Plakat Adipura, tak satupun kota di Sumbar yang meraihnya.
"Kita mengucapkan selamat pada kepala daerah yang meraih Adipura di 2017 ini. Terkhusus untuk petugas kebersihan yang telah berjibaku menjaga kebersihan dan ketertiban daerah yang jadi wilayah tugasnya," ungkap Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar, Jasman Rizal, Rabu (26/7/2017).
Keenam kota tersebut yakni Padang untuk kategori kota besar, Bukittinggi dan Payakumbuh (kategori kota sedang) serta Padangpanjang, Painan dan Sawahlunto (kategori kota kecil). Sedangkan kategori sertifikat Adipura diraih tiga kota kelompok kecil yakni Kota Lubuksikaping, Batusangkar dan Kota Solok.
Guna meningkatkan transparansi dan akuntabilitas Anugerah Adipura, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sejak 2016, telah mereformulasi penghargaan Adipura dengan strategi Rebranding Adipura.
Salah satu proses penilaian yang harus dilalui oleh para bupati/walikota nominator penerima Adipura adalah presentasi dan wawancara di depan Dewan Pertimbangan Adipura, praktisi pengelolaan sampah dan bidang pemasaran, pejabat KLHK, akademisi perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, serta unsur media massa.
Hal ini sesuai arahan Wakil Presiden, Jusuf Kalla pada saat penyerahan penghargaan Adipura di Siak pada 22 Juli 2016, yang menyampaikan agar adanya aturan dan kriteria yang lebih ketat dalam pelaksanaan program Adipura.
Sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.53/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/ 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adipura, program Adipura diharapkan mampu mendorong penyelesaian berbagai isu lingkungan hidup yaitu Pengelolaan Sampah dan Ruang Terbuka Hijau, Pemanfaatan Ekonomi dari Pengelolaan Sampah dan RTH.
Selanjutnya, Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran Udara, Pengendalian Dampak Perubahan Iklim, Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Akibat Pertambangan, Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, serta Penerapan Tata Kelola Pemerintahan yang baik.
Baca juga: PILKADA 2024, Era Sukma Munaf: Wali Nagari Jangan Terlalu Simpati, Sanksi Berat Menanti
Rebranding Adipura ini merupakan salah satu upaya untuk melakukan sistematika ulang Penghargaan Adipura agar mudah dipahami oleh masyarakat. Terlebih isu lingkungan semakin kompleks sehingga harus diiringi dengan peningkatan tata pemerintahan yang berorientasi pada lingkungan. Melalui penyusunan sistematika ulang, dengan fokus tertentu, misalnya orientasi sosial dan pemberdayaan masyarakat untuk Adipura Buana dan Adipura Kirana yang bersifat visualisasi.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro