Keltan Forjari Butuh Mesin Pengolahan Pupuk Organik
VALORAnews - Kelompok Tani Forum Relawan Hijau Nagari (Forjari) Jorong Ketinggian, Kenagarian Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak mengharapkan bantuan mesin pengolahan pupuk organik. Dengan adanya peralatan khusus tersebut, mereka berharap bisa memproduksi pupuk alami itu secara besar-besaran.
Aspirasi itu itu disampaikan anggota Forjari pada Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi pada Safari Ramadhan Pemkab Limapuluh Kota di Masjid Syuhada' Jorong Ketinggian, Kamis (1/6/2017).
"Kami memohon ke bapak, agar bisa memberikan kami bantuan mesin pengolahan pupuk organik. Dengan adanya mesin, kami optimistis bisa meningkatkan memproduksi pupuk organik yang selama ini kami garap," ujar Romi (45), anggota Forjari yang diamini Kepala Jorong Ketinggian, Nuryanto.
Dikatakan, selama ini anggota Forjari baru memproduksi pupuk organik itu untuk dipakai di kebun sendiri. Padahal, potensi kotoran ternak yang bisa dimanfaatkan untuk pupuk organik tersebut cukup besar.
Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar
"Potensi kotoran hewan di jorong ini cukup banyak, sayangnya kami belum bisa memanfaatkannya. Sebab, hingga kini kami baru mengolahnya secara manual yang membutuhkan waktu dan tenaga kerja ekstra," papar Romi.
Menurutnya, mesin itu nantinya digunakan untuk menggiling atau mencacah bahan organik yang akan dijadikan pupuk organik butiran yang kecil. Selama ini, pencacahan dilakukan dengan peralatan seadanya sehingga hasil masih berupa bongkahan-bongkahan.
"Kami berharap bisa memproduksi pupuk organik yang halus dalam jumlah besar. Solusinya, kami perlu memiliki mesin pengolahan," ungkap Nuryanto.
Menanggapi permohonan kelompok tani itu, Irfendi mengatakan, akan menyampaikannya kepada dinas terkait. Irfendi mengakui memproduksi pupuk kompos ini tidak hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan kelompok tani sendiri, namun juga bisa untuk dijual kepada petani lain.
Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya
"Kita tentunya mendukung keinginan kelompok tani untuk mengembangkan usaha pengolahan pupuk organik tersebut. Dengan adanya peralatan mesin, tentunya kelompok bisa meningkatkan jumlah produksi dan kualitas pupuk yang dihasilkan," ujar Irfendi.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya