Limapuluh Kota Harus Bebas Pasung
VALORAnews - Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi menegaskan, di daerah ini tidak boleh ada orang tua miskin yang terlantar dan tidak makan. Selain itu, ia juga tidak ingin ada penyandang sakit jiwa yang dipasung.
Hal itu disampaikan Irfendi dalam sambutannya selaku ketua tim safari Ramadhan di hadapan jemaah Masjid Kulyatul Muslimin Tanjung Pati, Nagari Koto Tuo, Kecamatan Harau, Sabtu (27/5/2017).
"Saya tidak mau mendengar ada orang tua yang dibiarkan hidup terlantar dan warga miskin menangis karena tidak makan. Saya meminta camat, wali nagari hingga kepala jorong memastikan ini tidak terjadi di wilayah masing-masing," tegas Irfendi.
Jika ada orang tua yang hidup miskin dan tidak terawat, kata Irfendi, segera salurkan bantuan atau antarkan ke panti jompo yang ada di Situjuah Limo Nagari. Begitu juga kalau mendapati ada warga yang dipasung, ia meminta segera laporkan kepada bupati atau dinas terkait.
Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar
"Saya ingin Kabupaten Limapuluh Kota benar-benar bebas pemasungan. Untuk itu saya meminta camat, wali nagari dan kepala jorong serta masyarakat bisa mendeteksi kasus pemasungan ini," papar putera Koto Tangah Simalanggang itu.
Menurutnya, penyembuhan orang yang mengalami masalah kejiwaan bukan dengan cara pemasungan. Sebaliknya, dengan cara perawatan medis di rumah sakit jiwa. Pihak keluarga harus memahami jika pemasungan terhadap orangbyang mengalami ganguan jiwa sangat tidak baik.
"Kita akan mengantarkan para penyandang gangguan jiwa itu ke rumah sakit jiwa," ujar Irfendi.
Dikesempatan itu, Irfendi juga juga menyerahkan bantuan dana bagi Masjid Kulyatul Muslimin sebesar Rp10 juta serta menyalurkan bantuan bagi fakir miskin dari Baznas sebesar Rp1 juta untuk dua orang warga Nagari Koto Tuo.
Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya
Pada Safari Ramadhan yang diikuti para kepala Organisasi Perangkat daerah (OPD) itu, sejumlah warga sempat mengadukan berbagai keluhannya. Aspirasi itu antara lain masalah irigasi pertanian dan lampu listrik penerangan.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya