Gempita Ajak Pemuda Minang Bertani Jagung

VALORAnews - Koordinator Nasional Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita), Muhammad Riyada mengatakan, Sumbar merupakan provinsi ketiga pelaksanan program dari kementerian Pertanian.

"Gempita jadi juru kampanye dan motivator untuk program pemerintah dalam pemanfaatan lahan tidur dengan basis teknologi," ujar Riyada dihadapan peserta Workshop Jagungkan Lahan Tidur, di ruang pertemuan Gedung Pemuda Sumbar, Rabu (24/5/2017) di Padang.

Pemuda jangan kejar gaji, tapi kejarlah take home pay. "Mumpung lahan pertanian kita mulai luas, profesi petani yang bisa mengejar penghasilan take home pay, dari pada bekerja hanya dapatkan gaji tiap bulan," ujarnya.

Menurutnya, tergantunglah pada tanah memanfaatkan teknologi. "Pertanian adalah ibu dari segala macam bisnis di muka bumi ini. Gempita concern mengajak pemuda Indonesia untuk bertani," ujarnya.

Baca juga: Potensi Pertanian dan EBT Sumbar Belum Tergarap, Audy Joinaldy: Pemerintah Terkendala Hilirisasi dan Investasi

Mengapa Gempita concern tanam jagung. Menurutnya karena tanaman jagung terjamin.

"Lebih terjamin, simple dan punya kepastian harga jual," ujarnya.

Kadis Pertanian Sumbar, Candra mengabarkan, potensi lahan Sumbar ada 50 ribu hektar. "Lahan itu bisa ditanami jagung dan pemerintah sudah patok harga terendah jagung Rp3.000 tapi prakteknya di pasaran, harganya mencapai Rp4000 per kg," ungkap Candra.

Pasaman Barat menjadi pemasok jagung terbesar. Satu hektar panennya bisa mencapai enam sampai tujuh ton. "Tidak ada lahan tanpa tanaman jagung di Pasaman Barat. Kalau lahan tidur kita tanami jagung, berandai saja lima ton produksinya, maka itu sudah untung," ujarnya.

Baca juga: Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan

Progran Menteri Pertanian yang diinisiasi Gempita, semua disiapkan mulai dari bibit hingga pupuk. "Kalau ndak tatampung jo tapak tangan jo niru kami tampuang, begitu besar harapan kami," ujar Candra.

Penulis:
Editor:
Sumber: