Tentukan Awal 1 Ramadhan 1438 H: Ulama Syatariyah Sepakati Melihat Bulan pada 28 Mei 2017

Senin, 22 Mei 2017, 15:16 WIB | Wisata | Kab. Padang Pariaman
Tentukan Awal 1 Ramadhan 1438 H: Ulama Syatariyah Sepakati Melihat Bulan pada 28 Mei 2017
Ulama syatariah Padangpariaman dan sekitarnya, menggelar muzakarah untuk menetapkan waktu maniliak (melihat) bulan sebagai pertanda jatuhnya 1 Ramadhan 1438 H, Sabtu (20/5/2017) di Pondok Pesantren Darul Ikhlas Pakandangan. (istimewa)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Ulama Syatariyah Padangpariaman yang difasilitasi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Padangpariaman, memutuskan maniliak (melihat) bulan 1 Ramadhan 1348 H, pada Sabtu (27/5/2017).

Bila bulan sudah terlihat sebelumnya, Jumat (26/5/2017), secara mutawatir dapat diterima. Kemudian bulan yang dilihat dimusyawarah pada kadhi di masing-masing daerah, dimana domilisi dengan yang melihat bulan tersebut.

Demikian antara lain keputusan muzakarah ulama Syatariyah Padangpariaman tentang ru'yatul hilal penentuan awal Ramadhan 1438 H, Sabtu (20/5/2017) di Pondok Pesantren Darul Ikhlas Pakandangan. Muzakarah ini dihadiri lebih dari 60 ulama Syatariah Padangpariaman.

Juga hadir Ketua Syatariyah Sumbar, Riau dan Jambi, Ismet Ismail Tuanku Mudo, Ketua MUI Padangpariaman Syofyan Tuanku Bandaro, pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Padangpariaman dan ulama Syatariyah lainnya.

Baca juga: Safari Ramadhan ke Lamposi Tigo Nagari, Supardi: Masjid Tempat Terbaik Cetak Generasi Emas

Muzakarah yang dimoderatori Ali Munar Tuanku Mulie dari pesantren Luhur Ampalu Tinggi, menyebutkan, hasil musyawarah kadhi tersebut disampaikan ke jamaah agar besoknya berpuasa. Selain itu, hasil musyawarah tersebut juga boleh disampaikan melalui handphone.

"Kalau bulan masih tidak kelihatan pada petang Sabtu tersebut, maka 1 Ramadhan sebagai awal puasa langsung dilaksanakan saja pada Seninnya (22/5/2017)," kata Ali Munar membacakan keputusan muzakarah.

Sebelum diputuskan, peserta muzakarah melontarkan tiga hari yang berbeda waktu melihat bulan. Masing-masing pada Kamis, Jumat dan Sabtu. Masing-masing pengusul memberikan argumentasi kapan melihat bulan dilaksanakan.

"Setelah mendengarkan berbagai pendapat, komentar dan pandangan dari peserta, ulama-ulama senior, pimpinan pesantren, akhirnya sepakat melihat bulan pada Sabtu," kata Ali Munar.

Baca juga: Semarak Ramadhan di Kota Padang Panjang, Dari Itikaf, Berbagi Berkah hingga Tadarusan

Sementara, Ketua PCNU Padangpariaman, Masrican Tuanku M Basa menyebutkan, belajar pada peristiwa memulai 1 Ramadhan 1437 lalu, melihat bulan dilaksanakan pada Selasa, sedangkan Senin petang bulan sudah terlihat.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: