Market Share Wisatawan Australia Minim, Brad Pettitt: Penerbangan Langsung harus Ada

VALORAnews - Walikota Fremantale, Australia, Dr Brad Pettitt mengagumi kawasan kota tua di kawasan Batang Arau, Padang. Terutama, historical building (bangunan cagar budaya) yang banyak terdapat di kawasan itu.

Hal itu diungkapkan Brad Pettitt saat berkeliling kawasan kota tua itu bersama Direktur Tourism Development Centre Andalas University, Sari Lenggogeni PhD yang juga ditunjuk jadi advisor oleh Walikota Padang, Mahyeldi Dt Marajo.

"Dr Brad selama di Padang, tak bosan-bosan mengangumi lokasi wisata kota tua ini. Wonderfullywonderfully," kata Sari mengulang ucapan Dr Brad.

Dikatakan Sari, Dr Brad dan rombongan yang jalan kaki menyusuri kawasan kota tua itu menilai, Padang miliki banyak kesamaan dengan Kota Fremantale. "Padang harus bekerja lebih keras terutama permasalahan lingkungan di kawasan tersebut masih perlu dibenahi seperti sampah di aliran Sungai Batang Arau," ujar Brad seperti diungkapkan kembali oleh Sari pada media ini di Padang.

Baca juga: Mahyeldi Terima Kunjungan Balasan Dubes Australia, Penerbangan Langsung ke Mentawai jadi Target

Tak hanya kawasan kota tua, kata Sari, Dr Brad dan rombongan juga terkesan dengan Mesjid Raya Sumbar terutama soal bangunan dan arsitek yang ada pada luar dan dalam mesjid.

Dr Brad yang juga concern pada pariwisata, saat mengetahui market share wisatawan Australia baru lima persen dari total wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke Sumbar, dia langsung menginisiasi sejumlah gagasan terutama setelah manajemen destinasi sudah ready.

"Untuk meningkatkan kunjungan Wisman Australia ke Sumbar, kedepan harapannya adalah ekspansi aksesibiltas dan konektivitas dua daerah harus ada. Seperti direct flight Padang-Perth," ujar Brad.

Sementara, Sari Lenggogeni mengatakan, dari sejumlah action plan yang dirancang, perlu dirancang program jangka pendek seperti pembentukan tourism information.exchange.

Baca juga: HIBAH AUSTRALIA, Herman Budiarto: PDAM Tirta Langkisau Terima Sejak Tahun 2020

"Maksudnya, mesti ada pertukaran billboard, sharing digital information, Australia-Indonesia Cultural Weeks dengan memanfaatkan Diaspora dikedua negara," terang Sari.

Penulis:
Editor:
Sumber: