Pakasam jadi Penganan Khas Terbaik di Festival Kuliner Minang
VALORAnews - Dari sekian banyak makanan khas yang ditampilkan dalam ajang lomba festival makanan khas Minang Kabupaten Limapuluh Kota yang digelar di Lembah Harau Selasa (18/4/2017) lalu, salah satunya ialah Pakasam, asal Nagari Batuhampa, Kecamatan Akabiluru.
Konon, makanan khas nagari penghasil pertanian dan komoditi perkebunan tersebut, bisa tahan sebulan tanpa menggunakan bahan pengawet. Ya, Pakasam adalah makanan khas yang masih banyak diidolakan masyarakat Batuhampa hingga kini, sebagai hidangan pergelaran acara adat atau hajatan.
"Bagi kami, Pakasam tidak hanya makanan khas yang dibuat ketika ajang perlombaan makanan khas Minang saja, tetapi sudah menjadi makanan sehari-hari. Pakasam kerap dihidangkan, seperti ketika ada acara atau hajatan besar," sebut Walinagari Batuhampa, Romi Suhardi, Kamis (20/4/2017).
Pria kelahiran 1975 ini menambahkan, ia membawakan Pakasam sebagai salah satu penganan khas nagarinya, dalam ajang perlombaan Festifal Khas Minang Kabupaten Limapuluh Kota bukan tanpa sebab. Karena, ia meyakini, Pakasam adalah salah satu makanan khas, yang cukup diminati serta mampu bersaing dengan makanan moderen lain.
Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar
Romi menyebut, kuliner berbahan dasar tepung beras, kelapa, dan minyak daging yang diolah dengan cara digoreng memiliki tektur yang renyah dan gurih. Pakasam bahkan sudah ada semenjak zaman dulu pascapenjajahan Belanda.
Seiring perkembangan zaman, lanjut Romi, masyarakat Batuhampa terutama orang tua terus mengembangkan pembuatan Pakasam dari rumah ke rumah. Yang membuatnya memiliki ciri khas tersendiri, karena salah satu bahan pokok Pakasam, yaitu minyak daging tersebut sulit didapatkan di pasaran.
"Jadi, memproduksi makanan ini, mempunyai tekhnik tersendiri yang hanya dimiliki oleh masyarakat dan orang tua kami. Bahannya pun, seperti minyak daging yang baik hanya ada di Nagari kami. Itulah salah satu alasan, kenapa kami memutuskan agar Pakasam diperlombakan dalam ajang festifal ini," tambahnya.
Terbukti, pada ajang Festifal kuliner minang ala Kabupaten Limapuluh Kota yang digelar Dinas Pariwisata dan Olahraga di Aka Barayun, Lembah Harau, Pakasam terpilih menjadi satu dari 10 penganan khas Minang terbaik. Para peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK Batuhampa pun diganjar hadiah dan penghargaan.
Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya
Mereka antara lain, Hidayati, Hirmawati, Yeni Sesri,Yulia, Menita, Weni Astuti dan Media Kasih, yang merupakan perwakilan PKK Nagari Batuhampa. Romi Suhardi bertekad, ke depan bakal menghakpetenkan salah satu makanan tradisi itu, dan mengikutkan di setiap ajang perlombaan.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya