Subduksi Lempeng Indoaustralia di Pariaman Bergetar 3,7 SR
VALORAnews - Wilayah Kota Pariaman dan sekitarnya, diguncang gempa tektonik, Senin (10/4/2017), pukul 22:46:40 WIB. Hasil analisis BMKG Stasiun Geofisika Padangpanjang, kekuatan gempa ini sebesar 3,7 Skala Richter (SR).
"Pusat gempabumi terletak pada 0.81 LS dan 99.80 BT, tepatnya di laut 43 km Barat Daya Pariaman, pada kedalaman 34 km," ungkap Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padangpanjang, Rahmat Triyono dalam siaran pers yang diterima.
Dikatakan, hasil laporan masyarakat menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan dirasakan di wilayah Kota Padang dan sekitarnya pada skala intensitas I SIG BMKG (II MMI).
"Hasil monitoring BMKG hingga saat ini belum terjadi gempabumi susulan. Untuk itu masyarakat Kota Padang dan sekitarnya diimbau agar tetap tenang mengingat gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami," tukas Rahmat.
Baca juga: Pemprov Sumbar Sebar Ratusan Ribu Bibit Ikan Garing untuk Masyarakat Sintuak
Gempabumi Pariaman yang terjadi ini merupakan jenis gempabumi dangkal yang dipicu oleh aktivitas Subduksi Lempeng Indoaustralia yang menyusup ke lempeng Eurasia di sekitar segmen Siberut.
Catatan gempabumi di BMKG menunjukkan bahwa Pariaman juga pernah diguncang gempabumi berkekuatan 7.9 SR pada 30 September 2009 yang dirasakan dengan intensitas VIII skala Modified Mercally Intensity (MMI) di Pariaman dan Padang.
Sementara di daerah lainnya seperti Bukittinggi, Padangpanjang, Pasaman Barat, Solok, Pesisir Selatan dan area sekitarnya mengalami guncangan antara VI-VII MMI.
Data kegempaan setempat, terang Rahmat, memang menunjukkan bahwa wilayah Pariaman termasuk kawasan dengan tingkat aktivitas kegempaan yang tinggi. Hal ini disebabkan karena keberadaan sesar Mentawai dan zona subduksi di wilayah ini. (kyo)
Baca juga: Era Sukma Munaf Hadiri Silatgab Kesiapsiagaan Megatrush di Padang
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber: