Pengoleksi Uang Kuno Bentuk Komunitas Numismatik Padang
VALORAnews - Sekelompok anak muda di Padang, membentuk komunitas pengoleksi uang kuno, di Talika Coffee, Minggu (26/2/2107). Mereka menemakannya dengan Komunitas Numismatik Padang. Koleksi yang mereka miliki, di antaranya uang pecahan 20 rupiah cetakan edisi tahun 1950, saat Indonesia masih berbentuk Republik Indonesia Serikat.
"Komunitas ini ada karena kami merasa satu hobi, yang selama ini berjalan sendiri-sendiri mencari dan mengumpulkan uang kuno. Kami terkumpul lewat media sosial dan hari ini kopi daratnya," ujar Yulfitri, salah seorang penggagas kelompok muda ini, Minggu sore.
Dikatakan Yulfitri, Numismatik Padang ingin menghidupkan sejarah uang di Indonesia. Hal ini penting, sebagai penambah ilmu pengetahuan bagi generasi muda Padang khususnya dan Sumbar pada umumnya.
"Kami ingin memberi warna, bahwa ini loh wang republik tempoe doeloe. Dari tracking media sosial di Padang ini, ada belasan orang pengoleksi uang kuno," ujar Yul.
Menurut Yul, memenuhi hobi sebagai pengoleksi uang kuno, sulit-sulit gampang. "Kita mencari dan tak jarang informasi ada uang kuno di suatu tempat, ternyata tidak ada. Bahkan, saat lelah mencari ada-ada saja masyarakat yang memperlihatkan uang kuno dan biasanya dibeli," ujarnya.
Bahkan, uang kuno itu nilainya sangat mahal. Seperti, uang model wayang tahun 1938 itu, bisa harganya ratusan juta rupiah jika dilakukan lelang resmi. "Saya beli uang Orida (uang daerah) tahun 1948 nominal 2 1/2 itu Rp700 ribu. Mahal, tapi tak semahal kepuasan mendapatkannya," ujar Yul.
Numismatik Padang, tambah anggota lainnya, Memen Pranata, tak sekadar ajang kumpul satu penghobi. Untuk menjelaskan sejarah uang Indonesia, komunitas ini merencanakan gelar pameran. "Kita akan ambil space di Padang Fair, untuk memamerkan uang kuno koleksi komunitas Numismatik Padang pada masyarakat," ujar Memen. (rls/kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro