ASN Kemenag Diminta Kembangkan Wawasan dan Tingkatkan Keterampilan

Rabu, 04 Januari 2017, 09:08 WIB | Wisata | Kab. Dharmasraya
ASN Kemenag Diminta Kembangkan Wawasan dan Tingkatkan Keterampilan
Bupati Dharmasraya, St Riska Tuanku Kerajaan jadi inspektur upacara Hari Amal Bakti ke-72, di halaman kantor Kemenag Dharmasraya, Selasa (3/1/2016). (humas)

VALORAnews - Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan jadi inspektur upacara Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama (Kemenag) ke-71. Upacara ini digelar di halaman kantor Kemenag Dharmasraya, Selasa (3/1/2016).

Peringatan yang mengangkat tema 'bersih dan melayani' dengan motto 'lebih dekat melayani umat' ini juga dihadiri Kajari, Harjo, Ketua MUI, H Aminullah Salam, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, H Adlisman, Kepala Kantor Kementerian Agama, Ruhil Kudus, kepala SKPD, para ASN Kementerian Agama se-Dharmasraya dan tamu undangan lainnya.

St Riska yang membacakan sambutan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama, harus senantiasa mengembangkan wawasan serta meningkatkan keterampilan dan kesigapan dalam bertugas.

"Kita harus bersikap sebagai agamawan sekaligus negarawan yang menempatkan kepentingan umat dan bangsa di atas kepentingan pribadi dan kelompok. Di tengah cepatnya perubahan sosial dan pesatnya teknologi informasi, kita juga harus jadi pelayan publik yang dapat diandalkan," ungkap St Riska membacakan amanat menteri.

Baca juga: Rakerda PDI Perjuangan Sumbar 2022: Pendaftaran Bakal Caleg PDI Perjuangan Bisa secara Online, Ditutup 30 September 2022

Dia juga menyampaikan, saat ini publik semakin menilai positif kinerja Kementerian Agama. Sebagian besar program telah mulai memenuhi harapan, sehingga kinerja Kementerian Agama dianggap cukup baik dalam sejumlah survei. Indeks kepuasan jemaah haji terus naik, indeks kerukunan umat beragama juga masih tinggi.

Selain itu, ASN Kementerian Agama yang kerap dinilai punya keunggulan religiusitas dibanding ASN instansi lain. "Kita dituntut mengoptimalkan energi spritual sebagai landasan kerja profesional. Sesuai kalimat ikhlas beramal pada logo Kementerian Agama, pengabdian pada masyarakat dan negara harus senantiasa diniatkan sebagai ibadah yang tulus. Artinya selalu sadar bahwa kerja kita bukan saja dinilai oleh manusia. Tapi juga diperhitungkan oleh Tuhan Yang Maha Mengetahui," tukas dia.

Untuk itu, demi menjaga ikatan agaa dan bangsa di negara ini. Kita harus menunjukkan bahwa kebaikan ajaran aga,a merupakan obor penerang bagi perbaikan kualitas manusia. Hal ini untuk menepisanggapan bahwa kemajuan sebuah instansi atau pemerintahan ta ada relevansinya dengan agama. Justru sebaliknya, reformasi birokrasi yang berorientasi pada tingginya peradaban masyarakat sesungguhnya adalah perwujudan nilai nilai agama. (rls/kyo)

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: