Menjaga Alam demi Kepentingan di Masa Depan
VALORAnews - Berbagai studi menunjukan tanda-tanda bahwa bumi ini semakin menderita. Tak hanya berupa pemanasan global dan banyaknya bencana alam, saat ini juga terjadi penurunan kualitas udara, air serta kualitas dan kuantitas bahan pangan.
Hal itu disampaikan Bupati Limapuluh Kota, Alis Marajo dalam sambutannya pada acara peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia di halaman kantor bupati di Sarilamak, Jumat (5/6/2015).
"Jika planet ini tidak dijaga, kerugiannya tidak hanya akan dialami generasi dewasa ini, melainkan juga akan menimpa generasi berikutnya," ingat Alis Marajo.
Dikatakan, perilaku sehari-hari manusia dapat mempengaruhi keselamatan bumi. Perilaku yang tidak memperhatikan etika lingkungan hidup, akan berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan.
Baca juga: Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia; Agam jadi Percontohan 1 Nagari 1 Pengelolaan Sampah
Karenanya, dia mengajak semua pihak menggalakan kepedulian terhadap lingkungan hidup dengan merubah perilaku dan gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan.
"Kita berharap, peringatan hari lingkungan hidup sedunia ini dapat menyadarkan semua pihak untuk ikut bertanggungjawab merawat bumi sekaligus menjadi pelopor perubahan dan penyelamat bumi dan lingkungan hidup," tekan Alis Marajo.
Pada tempat terpisah, Kepala Bidang Perlindungan Konservasi SDA dan Keragaman Hayati Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Limapuluh Kota, Anhar kepada wartawan mengatakan, kegiatan itu digelar secara swadaya dengan sokongan berbagai pihak seperti PTP VI Pangkalan, PT Koral Pangkalan, sejumlah Bank di daerah ini serta SKPD terkait.
"Acara peringatan hari lingkungan hidup ini kita gelar tidak dengan APBD, melainkan hanya dengan swadaya," ujar Anhar.
Baca juga: Agam jadi Tuan Rumah Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Provinsi, Ini Agendanya
Dalam rangkaian acara itu, bupati beserta isteri serta muspida melakukan penanaman pohon pelindung di sepanjang Jalan Aziz Haily Sarilamak sekaligus menyerahkan penghargaan bagi sekolah yang dinilai peduli dengan lingkungan hidup.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya