Merindukan Masjid Raya Sumbar Seperti Masjid Nabawi atau Harram
Kemudian, di lingkungan Masjid Raya, kami berkerinduan juga tidak boleh ada lagi pembayaran untuk parkir kendaraan dan sepatu serta sandal bagi jamaah. Kebersihan dan pengaturan keamanan masjid dilaksanakan oleh petugas-petugas cleaning servis yang diadakan dan dibiayai pemerintah daerah. Kami juga berkerinduan, di perkarangan masjid ditumbuhi pohon-pohon yang rindang, ada pohon kurma tropis, serta dilengkapi tempat tempat duduk bagi jamaah untuk berinteraksi secara sosial sembari menunggu jadual sholat fardhu dikumandangkan.
Ibu Bapak hadirin sidang paripurna yang kami muliakan. Jika bukan kita yang memulai untuk menghargai lebih imam-imam masjid, lantas siapa lagi. Kalau bukan sekarang kita mulai, lantas kapan lagi sebuah masjid raya dikelola sedemikian rupa, selain tempat ibadah juga termanfaatkan sebagai wadah peningkatan keilmuan agama dan ekonomi.
Pemerintah Daerah mesti hadir memfasilitasi dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan ibadah warganya, termasuk dalam memberikan penghargaan yang lebih kepada para ulama dan pendakwah yang konsen melakukan syiar Islam.
Baca juga: Kapolres Agam Pimpin Apel Pasukan Operasi Zebra Singgalang 2024, Ini Pesannya
Salam Indonesia Raya! (kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro