Wali Nagari Piobang Dilantik, Irfendi: Jabatan ini Perlu Kerja Keras
VALORAnews - Menjadi wali nagari bukanlah pekerjaan mudah. Sebaliknya, amanah yang menuntut kerja keras. Agar sukses, pemimpin pemerintah terbawah itu perlu bekerjasama dengan semua pihak.
Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi mengatakan itu dalam sambutannya pada acara pelantikan dan serahterima jabatan wali nagari Piobang periode 2016-2021 dari Prima Agni Dt Pobo kepada wali nagari yang baru, Saffan Nur di halaman kantor wali nagari setempat, Senin (24/10/2016).
"Jabatan wali nagari sekarang cukup berat. Program Nawacita Presiden Joko Widodo menyebutkan pembangunan itu dimulai dari desa. Kini, rata-rata nagari kebagian dana sekitar Rp1 miliar bahkan ada yang mencapai Rp1,9 miliar yang harus dikelola wali nagari," papar Irfendi.
Untuk mengelola dana sebesar itu, lanjut Irfendi, para wali nagari mesti memakai prinsip bekerja, bekerja dan bekerja. Agar bisa bekerja dengan baik sesuai aturan berlaku, wali nagari perlu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk dengan para mantan wali nagari yang notabene sudah memiliki pengalaman memimpin nagari sebelumnya.
Baca juga: Ranperda RPJPD 2025-2045 masih di Kemenkuham, DPRD Limapuluh Kota Konsultasi ke DPRD Sumbar
"Kita mengajak semua pihak bekerja sama untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, termasuk bekerjasama dengan wali nagari yang kini mengelola dana yang jauh lebih besar dari waktu sebelumnya," pinta putera Koto Tangah Simalanggan tersebut.
Dikesempatan itu, Irfendi juga mengingatkan wali nagari, harus siap melayani dan menyikapi berbagai kondisi serta siap menerima kritikan yang bersifat membangun. Tak kalah pentingnya, menjaga niat ikhlas membangun untuk mewujudkan kemakmuran rakyat serta memenuhi harapan masyarakat.
"Kita berharap, wali nagari betul-betul mempunyai program yang menyentuh masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta menyelesaikan pertanggungjawabannya," tutur Irfendi.
Dia meminta wali nagari yang baru, lebih kreatif dan inovatif dalam memajukan berbagai usaha perekonomian masyarakat. Badan Musyawarah (Bamus) juga diharapkan mengawal program nagari tersebut.
Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya
Begitu pula dalam hal pendidikan, Irfendi tak ingin ada anak pintar dari keluarga miskin yang tidak sekolah karena alasan biaya pendidikan. Anak pintar dari keluarga miskin, mesti dibantu dengan beasiswa yang mungkin saja dari badan amil zakat nasional (Baznas) Limapuluh Kota.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya