Gempa Bukittinggi Akibat Aktivitas Sesar Sumatera

Selasa, 27 September 2016, 23:32 WIB | News | Kota Bukittinggi
Gempa Bukittinggi Akibat Aktivitas Sesar Sumatera
Inilah peta kejadian gempa yang memicu empat kali gempa susulan di Bukittinggi, Selasa (27/9/2016). Gempa pertama tercatat pukul 12:38:10 WIB, dengan kekuatan 4.0 SR. (bmkg)

VALORAnews - Masyarakat Bukittinggi, Padangpanjang dan sekitarnya, Selasa (27/9/2016), pukul 12:38:10 WIB, dikejutkan dengan adanya goncangan gempa bumi. Dari hasil analisa BMKG Stasiun Geofisika Padangpanjang, diperoleh parameter gempa bumi dengan kekuatan 4.0 SR.

"Pusat gempabumi ini berada di darat pada koordinat 0,24 Lintang Selatan dan 100.41 Bujur Timur, sekitar 7 kilometer Timur Laut Bukittinggi, pada kedalaman hiposenter 10 kilometer," ungkap Billy dan Irma, petugas OnDuty BMKG Padangpanjang yang memposting analisisnya di grup whatsapp BMKG.

Dikatakan, berdasarkan peta goncangan gempa bumi tersebut, skala intensitas di Bukittinggi sebesar IV MMI dan di Padangpanjang sebesar III MMI. Berdasarkan laporan dari masyarakan, goncangan tersebut dirasakan di Bukittinggi dan Padangpanjang berkisar II Skala Intensitas Gempabumi BMKG (SIG-BMKG) atau antara II-III MMI.

"Gempa ini tercatat pada alat Percepatan Tanah di Panjangpanjang sebesar 17 gal," ungkapnya. (Baca: Ada 7 Kali Gempa Darat di Sumbar Hari Ini)

Baca juga: DWP Bukittinggi Antarkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Agam

Jika dioperhatikan letak sumber gempa bumi tersebut, dengan kedalaman hiposenter yang dangkal, mencirikan sebagai aktifitas sesar Sumatera, khususnya segmen Sianok. Segmen Sianok memanjang dari sisi timur Danau Singkarak melewati sisi Barat Daya Gunung Marapi hingga Ngarai Sianok. Panjang segmen ini sekitar 90 km.

Gempa terbesar pada lokasi ini pernah tercatat pada 4 Agustus 1926 dengan pusat hancuran antara Bukittinggi dan Danau Singkarak. Data terbaru mencatat, 6 Maret 2007 juga telah terjadi dua kali gempabumi dengan magnitudo 6.4 SR dan 6.3 SR.

"Gempabumi merusak pada segmen ini, yang mengakibatkan kerusakan pada bangunan di Batusangkar, Padangpanjang dan Solok," tukas Irma.

Segmen Sianok mempunyai kecepatan pergeseran 23 mm per tahun dengan tipe pergeseran strike-slip (mendatar). Hasil monitoring BMKG Padangpanjang mencatat, ada empat kali gempa bumi susulan. Dari 4 gempa bumi susulan tersebut, dua kali gempa bumi susulan dapat ditentukan parameternya dan 2 gempa bumi susulan tidak dapat ditentukan parameternya dikarenakan kekuatannya terlalu kecil.

Baca juga: Tabungan Utsman 2024 Diluncurkan, Target 2200 Nasabah Tapi Ada Margin Ringannya

"Gempa bumi susulan pertama pada jam 12:45:17 WIB dengan kekuatan M=3.0, gempa bumi susulan ke-2 dan ke-3 tidak dapat ditentukan parameternya, gempa bumi susulan keempat pada jam 12:58:08 WIB dengan kekuatan M=1.6," ungkap Billy.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: