4 Siswa Sumbar Diutus Seleksi Nasional Paskibraka

VALORAnews -- Tim seleksi pasukan pengibar bendara pusaka (Paskibraka) tingkat Sumbar, mengirimkan dua pasang pelajar untuk kemudian menjalani seleksi di tingkat nasional. Keempat pelajar itu berasal dari SMA Agam Cendekia, SMAN 1 Payakumbuh, SMAN 1 Padang dan SMA Semen Padang.

"Peserta yang mengikuti seleksi paskibraka ini sebanyak 106 orang dari 18 kabupaten/kota di Sumbar. Empat orang (dua pasang-red) akan dikirim ke tingkat pusat, untuk selanjutnya mengikuti seleksi Paskibraka," ungkap Kasi Kepemimpinan dan Tenaga Kepemudaan Dispora Sumbar, Hendri Budi Utama, beberapa saat lalu.

Dikatakan, keempat pelajar yang mengikuti Paskibraka itu yakni Zainal Azis (SMAN 41 Payakumbuh), Suci Tisara Pajri (SMA Agam Cendikia), Fildzah Apriliani M (SMAN 1 Padang) dan Muhammad Rizki Ananda (SMA Semen Padang).

Kemudian, terang Hendri, sebanyak 54 orang dari peserta seleksi itu, akan dijadikan paskibraka tingkat provinsi. "Yang tak terpilih, nantinya akan jadi paskibraka di kabupaten/kota masing-masing. Mereka mengikuti seleksi yang dipusatkan di Gedung Kwarda Pramuka Sumbar dari 2-6 Mei 2015," ungkap Hendri.

Baca juga: Wagub Sumbar Jemput Dua Paskibraka Nasional 2024 Asal Sumbar ke BIM, Ini Pesannya

Materi seleksi, terang Hendri, berupa uji fisik, kecakapan dalam baris-berbaris, wawasan kebangsaan, pengetahuan umum, Bahasa Inggris dan seni budaya. Tim seleksi dari Purna Paskibaraka Indonesia, TNI/Polri dan pihak Dispora Sumbar.

"Keempat orang ini, merupakan hasil penilaian panitia penentu akhir (Pantukhir) yang diketuai Kadispora Sumbar, H Priadi Syukur. Peserta yang ikut Pantukhir ini sebanyak delapan orang yang merupakan peraih nilai tertinggi dari seluruh materi seleksi," ungkap Hendri. (Baca: Siswa SMA Agam Cendikia Ikuti Seleksi Paskibraka Nasional)

Untuk seleksi tingkat nasional nanti, terang Hendri, jadwalnya belum ditentukan oleh panitia pusat. Sebelum seleksi di tingkat nasional, kedua pasang siswa utusan Sumbar ini, akan mengikuti pembekalan yang akan digelar selama lima hari. (kyo)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber: