Sumbar akan Tinggalkan Ketergantungan pada SDA
VALORAnews - Sebagai daerah yang perekonomiannya bersandar kepada sumber daya alam, Sumbar tentu rentan terhadap dampak perubahan iklim. Seperti diketahui, perekonomian utama Sumbar adalah dari hasil laut (nelayan) dan hasil hutan.
"Demi meminimalisasi dampak perubahan iklim pemerintah provinsi Sumbar mulai melakukan pola kebijakan pembangunan dengan melakukan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim," ungkap Sekda Sumbar, Ali Asmar ketika membuka Sosialisasi Perubahan Iklim dan tindak lanjut Pasca COP Paris, Kamis (23/6/2016) di Padang.
Dikatakan, untuk itu pemerintah telah menyusun kebijaksanaan pembangunan, dengan menyusun struktur ekonomi pembangunan yang mengandalkan renewable resources. "Kita akan mulai meninggalkan pola ekonomi yang bersandar kepada unrenewable resources atau sumber daya yang tidak dapat diperbaharui dan mulai mengembangkan sumber daya yang dapat diperbaharui," katanya.
Pemerintah Sumbar, juga telah meningkatkan infrastruktur yang berkelanjutan, dengan berwawasan lingkungan. Acara sosialisasi ini diikuti SKPD dengan pemateri dari Kementrian Lingkungan Hidup, Direktur Mitigasi, Ketua Bappeda dan Kepala Dinas Kehutan Sumbar. (vri)
Baca juga: Jalan Kecil dan Rusak Serta Blank Spot jadi Potensi Kerawanan Pemilihan Serentak 2024 di Sumbar
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro