Akses Jalan ke Sentra Gambir Mengkhawatirkan
VALORAnews -- Warga Kenagarian Maek, Kecamatan Bukik Barisan, meminta perbaikan jalan Andiang-Maek yang kini sudah banyak terban dan rawan kecelakaan lalulintas. Bila kondisi ini dibiar berlarut, akses perhubungan satu-satunya ke nagari penghasil gambir itu, dikhawatirkan akan putus.
"Kami berharap Pemkab Limapuluh Kota segera memperbaiki jalan ruas Andiang-Maek. Sebab, akses satu-satunya ke nagari ini sudah banyak yang terban dan tertutup tanah longsor," ungkap Wali Nagari Maek Afri Hendra di hadapan Tim Safari Ramadhan (TSR) Pemkab Limapuluh Kota, Sabtu (11/6/2016).
TSR ini yang dipimpin ketua DPRD diwakili Sekretaris DPRD Limapuluh Kota, Desri di Masjid Al Ikhlas di Jorong Ronah Maek. TSR ini juga diikuti Kepala BPM Syahrial Amri, Rahmad Hidayat (Camat Bukik Barisan) serta sejumlah pejabat Pemkab Limapuluh Kota.
Pada beberapa titik, kata Afri, badan jalan tinggal separuh, itupun sudah mulai menunjukan gejala terlihat retak-retak. "Kami sangat berharap jalan itu segera ditangani. Bila putus, masyarakat Maek yang berjumlah 12.000 jiwa bakal terisolasi," tutur Afri.
Baca juga: Pergup Tata Niaga Gambir Disiapkan, Gubernur Sumbar: Garap Potensi Produk Turunannya
Disamping jalan Andiang-Maek, warga juga memohon peningkatan jalan dari Jorong Ronah hingga Jorong Nenan, yang kini kondisinya sudah sangat parah. Tak hanya berlobang dan terban, sebagian besar permukaan jalan ke ujung nagari Maek ini, juga masih berupa tanah yang senantiasa sulit dilewati setiap kali datang hujan.
"Untuk tahap awal ini, barangkali Pemkab bisa melaksanakan gerakan gotong royong (Gerbang Gor) seperti yang telah banyak dilaksanakan di nagari lain," harap Afri.
Kondisi jalan yang tidak baik tersebut, lanjut Afri, cukup berdampak terhadap kelancaran arus transportasi puluhan ton produksi gambir di Maek setiap bulannya. Akibat jalan yang tidak layak tempuh, ongos angkut jadi lebih mahal.
Di samping masalah infrastruktur jalan, masyarakat juga mempertanyakan tindak lanjut pemasangan listrik bagi 60 rumah di Jorong Koto Tinggi Maek ,yang sudah dibayarkan biaya premi pertama oleh warga, namun realisasinya belum ada.
Baca juga: Sumbar Ekspor Kulit Manis dan Gambir ke Amerika Serikat, Eksportirnya Peserta Program ECP
Sementara, salah seorang warga, H Ratius Usman menyampaikan kondisi guru SMAN Maek yang baru berjumlah 19 orang dan hanya mempunyai 3 orang guru PNS, sedangkan 16 lainnya masih honor sekolah.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya