Gempa 6,5 Pessel Kategori Penyesaran Naik
VALORAnews - Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyatakan, gempabumi berkekuatan 6,5 skala richter (SR), Kamis (2/6/2016) pagi ini, disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia dengan hiposenter terletak di Zona Benioff bagian atas.
"Karena hiposenter berada di kedalaman 70 kilometer, maka gempabumi ini disebut sebagai gempabumi menengah, sehingga wajar jika guncangan gempabumi ini memiliki spektrum guncangan yang dapat dirasakan pada wilayah yang luas," ungkap Daryono, dalam siaran persnya yang diterima beberapa saat lalu.
Dikatakan, gempa tektonik ini dirasakan di wilayah Sumatera Barat dan Bengkulu. Hasil analisis BMKG, gempa yang terjadi pukul 05.56.01 WIB itu, episenternya terletak pada koordinat 2,29 LS dan 100,46 BT, pada kedalaman hiposenter 70 kilometer.
Efek gempabumi yang didasarkan oleh Peta Tingkat Guncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Solok, Painan, Muko-Muko dalam skala intensitas IV-V MMI (II SIG-BMKG).
Baca juga: PILKADA 2024, BAWASLU: Awasi Ketat Distribusi Surat C Pemberitahuan ke Pemilih
Sementara itu di daerah Bengkulu dan Padang guncangan dirasakan dalam skala intensitas IV MMI (II SIG-BMKG). Di daerah Kepahiang dan Padangpanjang guncangan dirasakan dalam skala intensitas III-IV MMI (II SIG-BMKG), dan di Kabupaten Agam dan Kabupaten Limapuluh Kota, guncangan dirasakan dalam skala intensitas III MMI (II SIG-BMKG).
"Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa akibat gempabumi ini," terang Daryono.
Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh mekanime penyesaran naik (thrust fault). "Dalam hal ini patut kita syukuri bahwa gempabumi yang terjadi pada kedalaman menengah sehingga tidak berpotensi tsunami," terangnya.
Terkait peristiwa gempabumi Bengkulu-Sumatera Barat tadi pagi, hingga laporan ini dibuat pada pukul 08.00 WIB belum ada aktivitas gempabumi susulan (aftershocks).
Baca juga: PILKADA PESSEL 2024: Cawabup Nasta Oktavian Dilaporkan ke Polisi dan Bawaslu
"Masyarakat diimbau agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG. Khusus masyarakat di daerah pesisir barat Sumatera, dihimbau agar tidak terpancing isu yang tidak bertanggungjawab karena gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," tegasnya. (kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro