H Wen: DPR Dukung PLN Terkait Proyek Pembangkit Listrik Jawa-1
VALORAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menegaskan ada perubahan persyaratan terkait lelang proyek pembangkit listrik Jawa-1. Dalam perubahan itu PLN menegaskan, pemenang lelang diwajibkan menggunakan gas dari Lapangan Tangguh di Teluk Bintuni, Papua, sebagai bahan bakar pembangkitnya.
Namun, perubahan persyaratan ini dipersoalkan oleh Pertamina sebagai salah satu peserta lelang. Pihak Pertamina menilai perubahan ketentuan itu bersifat mendadak, sementara proses lelang akan dimulai pada Juli mendatang.
Pertamina sendiri sudah menyiapkan dua mitranya, yakni Total Gas & Power dan Merubeni untuk memperkuat pasokan gas jika memenangkan tender kelak.
Terkait hal tersebut, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai NasDem Endre Saifoel menyatakan, perubahan syarat dan aturan baru yang ajukan adalah wewenang dan hak dari PLN selaku pemegang proyek.
"Ini kan belum masuk pelelangan, maka PLN wajar saja melakukan perubahan (syarat) itu. Selagi itu memberikan keuntungan bagi PLN, maka wajar dan sah-sah saja PLN melakukannya," ungkap Endre saat dihubungi via telepon, Senin (23/5/2015)
Menurut Endre, jika pun nantinya Pertamina keberatan dan tidak bersedia ikut dalam pelelangan proyek dilangsung Juli mendatang, masih ada pihak konsorsium lainnya.
"Sebaiknya dalam pelelangan ini jangan terkesan adanya penganakemasan, walaupun keduanya sama-sama BUMN. Karena perlu diperhatikan dalam hal ini tidak hanya semata itu, tetapi bagaimana persaingan (lelang) ini berlangsung fair dan tidak ada monopoli," cetusnya.
Dia menjelaskan, perubahan sebelum waktu pelelangan bukanlah sebuah masalah. Terkecuali pembatalan syarat itu dinilai tidak benar, atau terjadi setelah adanya pemenang lelang.
"Ini kan yang memiliki proyek, PLN. Mungkin saja pihak PLN memiliki perhitungan serta kriteria tersendiri dalam pengerjaan proyek pembangkit listrik," tutur pria yang biasa dipanggil Haji Wen ini.
Lebih jauh, legislator dari Sumatera Barat ini menyoroti banyaknya proyek yang kerap tumpang tindih di antara dua BUMN tersebut.
"Kadang masih ada kerancuan di mana proyek Geothermal (panas bumi) secara kerjaanya berhubungan dengan pengeboran yang dilakukan oleh Pertamina, tetapi nyatanya proyek ini jadi proyek PLN. Begitu sebaliknya, terkait pasokan gas, Pertaminalah yang lebih mengetahui dalam proyek pembangkit listrik malah PLN yang menentukan. Semoga ke depannya bisa lebih ditata lebih baik," katanya.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PB PSI Gelar Rakernas, Matangkan Persiapan Menuju PON dan Olimpiade
- Alvin Kenedy Dikukuhkan jadi Ketum PB PSI, Ini Harapan Ketum KONI Pusat
- Pengurus PB PBI Hasil Munaslub Temui Ketum KONI, Perkenalan sekaligus Laporkan Rencana Rakornas
- Tri Dukung Turnamen e-Sport di 327 Kecamatan di Sumatera, Uji Ketangguhan Kualitas Jaringan
- Skuad HGCI Siap Taklukan Tim 37 Golf Academy di Final Liga Golf Jakarta Divisi I
Pjs Bupati Agam jadi Instruktur Olahraga Rabu Pagi, Ini Pesannya
Olahraga - 20 November 2024
Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
Olahraga - 16 November 2024
Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
Olahraga - 10 November 2024
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024