Disiplin ASN Dinas PU Disorot Buya Feri
VALORAnews - Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan menyoroti kinerja pegawai serta pejabat aktif di Dinas Pekerjaan Umum (PU), karena tidak pernah terlihat mengikuti rapat kerja.
Dihadapan ratusan ASN, ia bahkan menyentil, bakal "menghilangkan" salah satu satuan perangkat kerja yakni Dinas PU jika diperlukan, andai satuan perangkat kerja tersebut tidak berfungsi secara maksimal.
"Saya rasa, beberapa hari ini kita kehilangan satu SKPD, yaitu Dinas PU. Kalau tak bisa berfungsi, ke depan akan lebih baik kita 'hilangkan' saja," sentil Ferizal, Kamis (14/4/2016).
Ferizal mengaku menyayangkan, sikap insdisipliner yang diperlihatkan para pegawai maupun pejabat di Dinas PU, karena dapat membuat preseden buruk terhadap budaya kerja seluruh birokrasi.
Baca juga: Ibu Muda beserta Dua Balitanya Ditemukan Terlantar di Limapuluh Kota
"Dalam pertemuan-pertemuan atau rapat kerja dengan kepala daerah maupun sekretatis daerah, pejabat Dinas PU kerap tidak tampak puncak hidungnya," tutur Ferizal.
Selain itu, dia terus menyoroti persoalan budaya kerja pegawai serta Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan birokrasi pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota.
Ferizal juga menuntut, para kepala SKPD terus aktif membangun komunikasi dengan bawahan serta bupati, Wabup dan Sekretaris Daerah. Setiap kegiatan apel pagi, Sat Pol PP juga diintruksikan, mengecek langsung setiap barisan anggota apel, sesuai absen yang diisi, untuk kemudian baru dilaporkan kepada pemimpin apel. Begitu pula terhadap absen harian, baik PNS, honorer maupun PTT.
"Sebab, akan jadi konyol bagi seorang pemimpin jika langsung mengaminkan saja setiap apa saja yang dilaporkan oleh anak buahnya, tanpa melakukan cross check terlebih dulu," sebut pria yang akrab disapa Buya Feri ini.
Baca juga: Jumlah Kasus Covid19 Limapuluh Kota Berbeda, Ferizal: Jangan Fokus ke Data Sampel
Para PNS juga diminta tidak lagi bermalas-malasan bekerja karena dibantu oleh tenaga honorer dan PTT. Saat ini, katanya, yang sering terjadi, para PNS karena mereka sudah punya SK dan wewenang jabatan, lantas berpangku tangan karena ada honorer dan PTT yang membantu bekerja.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Wakanda Taram; Potret Objek Wisata Berbasis CBT di Sumatera Barat, Beromset Rp2 Miliar per Tahun
- Supardi; Nagari Maek Potensi jadi Destinasi Wisata Minat Khusus
- Festival Maek Hadirkan Peneliti Asing, Supardi: Kabut Peradaban Megalitik Maek harus Disibak
- Bukit dengan Tebing Berlubang, Hanya Ada Dua di Dunia, Nagari Maek dan Tianmen
- Gubernur Sumbar Minta Wali Nagari Gunung Malintang Buat Laporan Detail Alek Bakajang, Ini Sebabnya