Banjir Sumbar Ikut Picu Inflasi

Jumat, 04 Maret 2016, 13:26 WIB | Olahraga | Provinsi Sumatera Barat
Banjir Sumbar Ikut Picu Inflasi
Sebagian besar wilayah Sumbar dilanda banjir pada Februari lalu (istimewa)

VALORAnews---Gejolak harga pangan yang memicu tingginya inflasi di Sumbar ditenggarai karena banjir yang melanda Sumbar beberapa waktu lalu. Tingginya curah hujan menyebabkan berkurangnya pasokan komoditas bahan pangan.

Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumbar Puji Atmoko menyebutkan, pemerintah perlu mewaspadai kecukupan pasokan komoditas cabai merah khususnya dari daerah-daerah sentra produksi di Jawa ke Sumbar.

"Ke depan, tekanan inflasi diperkirakan masih bersumber dari komoditas bahan pangan. Berkurangnya pasokan akibat curah hujan yang tinggi di Sumbar berpotensi memberikan tekanan inflasi kembali pada komoditas bahan pangan," ujar Puji dalam siaran pers Humas Pemprov Sumbar, Jumat (4/3/2016). (baca: Gejolak Harga Pangan Biar Kerok Tingginya Inflasi)

Di samping itu, kebijakan pengalihan pelanggan listrik rumah tangga dengan daya 900VA ke daya 1300VA juga diperkirakan memberikan dampak yang cukup tinggi pada kelompok administered price.

Baca juga: Gejolak Harga Pangan Biang Kerok Tingginya Inflasi

Seiring peningkatan tekanan harga pada triwulan I 2016, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumbar telah melakukan sejumlah langkah antisipasi, di antaranya melakukan operasi pasar untuk komoditas beras.

Operasi pasar ini berlangsung di 12 pasar yang ada di Padang dengan total kumulatif beras sebanyak 2.075 ton dari periode Desember 2015 hingga Februari 2016. Namun demikian, upaya tersebut belum mampu secara optimal menekan kenaikan harga beras. (baca: Februari, Inflasi Sumbar Naik Tajam)

Ke depan, TPID Sumbar perlu segera melakukan langkah-langkah implementatif dalam upaya mengendalikan inflasi Sumbar. Untuk itu kiranya perlu dilakukan penyesuaian pogram kerja SKPD yang berkaitan pengendalian harga dengan peta jalan pengendalian inflasi. (lok)

Penulis:
Editor: Fanny Komala Sari
Sumber:

Bagikan: