Mini Techno Park ala PAT-PKP Unand, Prof Helmi: Bertani itu Profesi Menjanjikan

Di antara tanaman holtikultura yang ditanam di ladang anggota Keltan Harapan Baru, ungkap Prof Helmi, juga ditanami Kopi Arabika. Nantinya, kopi jenis itu juga akan ditanam di antara Pohon Kayu Putih dan Surian yang saat ini masih kecil-kecil.

"Di sini, semua produksi yang dirancang saling berkaitan. Seperti, sapi untuk pemanfaatkan waktu petani jadi lebih bernilai ekonomis. Kotorannya untuk pupuk penambah kesuburan tanah, sehingga pohon dan tanaman holtikura, bisa lebih cepat tumbuh besar," terang Prof Helmi.

"Saat pohon telah besar nanti, nanti di bawahnya bisa ditanami kopi yang memang perlu pohon pelindung. Dengan begitu, lahan kritis ini bisa segera kembali subur," tambahnya.

Baca juga: Sejarawan Ulas Praktik Politik Dinasti di Indonesia, Ini Paparan Tiga Pakar di Unand

"Agar tanaman holtikultura petani tetap berproduksi secara maksimal, juga dikembangkan varietas gandum sebagai tanaman penyela. Alhamdulillah, semuanya telah menunjukan hasil positif. Sekarang tinggal uji coba dalam skala besar lagi. Tahun 2016 ini, Kementan RI telah menyetujui untuk mengujicobakan tanaman gandung di areal seluas 1.000 Ha."

Dikatakan Prof Helmi, konsep mini techno park yang digagas PAT-PKP Unand ini, tinggal dikembangkan ke sejumlah daerah lainnya di Indonesia. "Yang perlu dimatangkan sekarang ini, tinggal konsep di hilirnya yakni visi bisnisnya. Bagaimana produksi yang dihasilkan, tetap menjanjikan keutungan bagi petani. Dengan begitu, profesi bertani kembali diminati kaum muda," harap Prof Helmi. (kyo)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber: