Tokoh Pers Sumbar Zaili Asril Berpulang ke Rahmatullah
VALORAnews - Tokoh pers Sumbar, H St Zaili Asril berpulang ke rahmatullah, Senin (11/1/2015), sekitar pukul 23.55 WIB, di RSUP M Djamil Padang. Salah seorang pendiri Tabloid Suara Kampus IAIN Imam Bonjol itu, akan dimakamkan di Kuburan Kaum Sikumbang, Kiambang, Sicincin, Padangpariaman.
"Sebelum meninggal, almarhum sempat dilarikan ke RS Yos Sudarso lalu dirujuk ke M Djamil Padang. Beliau sejak beberapa waktu terakhir, memang berjuang mengatasi cobaan dari sejumlah penyakit yang diidap," ungkap kerabat almarhum yang juga wartawan, Faisal Budiman, beberapa saat lalu.
Dikatakan, pagi ini pria kelahiran 17 Mei 1955 itu, disemayamkan di rumah duka di Perumahan Taman Bunga Presiden Blok C/1, Kelurahan Ganting, Kecamatan Koto Tangah, Padang. Kemudian, jelang siang almarhum akan dibawa ke tanah kelahirannya di Kiambang, Padangpariaman untuk dikebumikan.
Dikutip dari wikipedia, Zaili Asril telah jadi wartawan sejak 1979 dan pernah berkarier sebagai jurnalis di Harian Kompas. Sutan Zaili juga tercatat pernah jadi pemimpin perusahaan pers terbesar di Sumatera Barat. Dia dikenal sebagai pendiri Padang Ekspres Grup yang menerbitkan beberapa media cetak dan digital, Padang TV Grup serta beberapa media lainnya.
Sutan Zaili bukanlah wartawan biasa, dia juga punya bakat menjadi pengarang atau penulis novel dan bahkan juga seorang pengusaha yang sukses. Pada Desember 2012, dia meluncurkan 5 buah novel sekaligus, sesuatu yang belum pernah terjadi dalam sejarah sastra Indonesia.
Peluncuran 5 novel yang berjudul Revolusi Kaum Guci, Jalan Terjal dan Berliku, Mimpi-mimpi Myan, Prahara di Surau Kaki Bukik, dan Penelokan itu, juga dihadiri oleh tokoh-tokoh Sumatera Barat baik pejabat maupun sastrawan dan tokoh pers.
Sutan Zaili Asril juga dikenal melalui kolom Cucu Magek Dirih di koran Padang Ekspres, dimana dalam setiap tulisan/kolom/celoteh/opini/buah pikiran/pendapat/ itu, Sutan Zaili selalu/banyak/memakai tanda miring yang diartikan sebagai kata atau/pendapat lain/padanan. (kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro