Operasional RSUD Bebani APBD Bukittinggi Rp22 Miliar per Tahun, Kontribusi PAD Rp1 Miliar

Minggu, 04 Februari 2024, 18:45 WIB | Kabar Daerah | Kota Bukittinggi
Operasional RSUD Bebani APBD Bukittinggi Rp22 Miliar per Tahun, Kontribusi PAD Rp1 Miliar
Gedung RSUD Bukittinggi.

BUKITTINGGI (4/2/2024) - Biaya operasional RSUD Bukittinggi menembus angka Rp22 miliar per tahun. Sementara, kontribusi pendapatannya di angka Rp1 miliar.

"Tahun 2023 kemarin, pendapatan dari RSUD Bukittinggi hanya sekitar Rp600 juta," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bukittinggi, Linda Feroza di Bukittinggi, Kamis (1/2/2024) lalu.

Menurut dia, anggaran sebesar Rp22 miliar untuk opersional itu, bersumber dari APBD Bukittinggi. Digunakan untuk biaya listrik, air dan gaji tenaga kesehatan.

Diketahui, RSUD di Bypass Gulai Bancah, diresmikan operasianalnya oleh Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar pada 27 Mei 2021 silam.

Baca juga: Dugaan Korupsi Pembangunan RSUD Bukittinggi, Timsus Kejati Sumbar Geledah Dinkes

Pembangunan gedung RSUD ini, menelan anggaran senilai Rp102 miliar lebih. Rancangannya, rumah sakit ini dapat menerima pasien dari berbagai daerah dalam Provinsi Sumatera Barat.

RSUD Bukttinggi ini merupakan rumah sakit tipe C dan telah sesuai standar atau peraturan Menteri Kesehatan (menkes) No 3 Tahun 2020 tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit.

RSUD Kota Bukittinggi juga ditetapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di bawah SKPD Dinas Kesehatan, sesuai Perwako No 47 Tahun 2020 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja UPTD RSUD Bukittinggi.

Terkait pengelolaan keuangan, UPTD RSUD juga ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Baca juga: RSUD Bukittinggi Layani Pasien BPJS per 1 April

Tenaga medis dan paramedis yang melayani pasien, semua telah memiliki surat tanda registrasi profesi serta izin praktek.

Halaman:

Penulis: Hamriadi
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: