Angker! Tak Ada Lagi yang Berani Tinggal di Desa Ini, Warganya Tertimbun Longsor Padang Pariaman
VALORANEWS.COM - Angker! Tak ada lagi yang berani tinggal di desa ini, warganya tertimbun longsor Padang Pariaman.
Dalam artikel kali ini, ValoraNews.com, bakal mengulas salah satu daerah yang paling terdampak akibat gempa besar 7,9 skala richter yang mengguncang Sumatera Barat (Sumbar) pada tahun 2009 silam.
Gempa pada 30 September 2009 itu menyisakan pelajaran berharga yang bisa diambil hikmahnya. Salah satunya daerah Gunung Tigo, adalah sebuah kampung yang menjadi perlintasan menuju Nagari Tandikek Barat di Kabupaten Padang Pariaman.
Topografi perkampungan ini berdiri di lereng perbukitan dengan kemiringan sekitar 40 derajat yang sangat rawan terjadi longsoran ketika hujan deras mengguyur ataupun ketika gempa mengguncang.
Perkampungan ini ditempati oleh belasan Kepala Keluarga (KK).
Sebagian penduduknya meninggal tertimbun tanah longsor. Beberapa orang korban bahkan tidak ditemukan jasadnya sampai sekarang.
Selama 13 tahun berlalu namun kampung bekas longsoran gempa tak berpenghuni. Berbagai cerita mistis tersebar di sekitar daerah tersebut.
Pada malam hari, kerap para pengendara melihat sosok perempuan berjalan sendirian di tengah gelapnya malam.
Jalan utama disebelah kanan rusak akibat longsor karena gempa besar tahun 2009.
Bangunan surau yang sering digunakan warga untuk beribadah dahulunya kini sudah ditinggalkan jamaahnya yang meninggal tertimbun tanah longsor.
Banyak rumah yang ditelantarkan pemiliknya karena meninggal dan yang lainnya pindah ke tempat yang lebih aman untuk tinggal.
Penulis: Rumpun4
Editor: Rumpun1
Sumber: YouTube Jejak Ilmi
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro