Wisata Sejarah: Rumah Kuno Era Kolonial, 6 Km dari Jam Gadang Bukittinggi, Rata-rata Milik Pahlawan Nasional
"Banyak pemilik rumah ini sukses di perantauan, seperti di Jawa," kata salah seorang warga setempat, Samin.
Banyak rumah tua terawat dengan baik di kampung ini dan menolak kalah di makan usia.
Meski beberapa rumah sudah berumur ratusan tahun tapi tampak semua rumah masih mempertahankan desain aslinya dengan berlantaikan semen, berdinding kayu ataupun bamu, dan beratapkan seng.
Baca juga: Cegah Longsor, Program Agam Menyemai Digalakkan
Dan beberapa rumah dibangun ulang tetap mempertahankan bentuk aslinya yang memiliki keseragaman pada tangga menuju ruang tamu dengan banyak berjendela kaca.
Berkunjung ke desa ini seolah membawa Anda kembali ke masa itu. Rumah arsitektur kolonial Belanda ini dimiliki oleh orang asli kampung tersebut.
"Salah satu rumah di sini merupakan rumah mantan Direktur Semen Padang. Jadi dibangun ulang, dan tipe juga masih sama," katanya.
Selain itu, juga ada tokoh pahlawan nasional yang bermukim di kampung tersebut. Yakni, H. Agus Salim, Soetan Sjahrir, Rohana Kuddus.
"Juga ada cucu dari H. Agus Salim yaitu Prof. Dr. Emil Salim," katanya. (*)
Penulis: Rumpun4
Editor: Rumpun1
Sumber: YouTube Jejak Ilmi
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro