Mahyeldi Dialog dengan Nelayan Tarusan Pesisir Selatan, Ini yang Dikeluhkan dan Solusi yang Ditawarkan
Hasilnya sudah diterbitkan Peraturan Menteri KKP. Untuk kapal bagan diatas 30 GT bisa menggunakan jaring 4 mili, dari sebelumnya harus 1 inchi.
Sementara, Syaiful, salah seorang nelayan, juga mengutarakan bahwa kondisi cuaca saat ini tengah masuk dalam periode musim angin Selatan, sehingga laut jadi lebih dingin.
Dampaknya, hasil tangkapan nelayan jadi lebih banyak. Hanya saja, hasil tangkapan tersebut tidak masuk dalam kategori komoditi ekspor, sehingga saat dibutuhkan fasilitas penampungan saat hasil ikan melimpah.
Baca juga: Mahyeldi Jalani Cuti Kampanye Pilkada, Fasilitas Dinas Diserahkan ke Plt Gubernur
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, Reti Wafda mengatakan, DKP tengah berupaya membujuk investor, agar mau membangun penyimpanan ikan di Sumbar.
Sehingga, tidak ada lagi ikan terbuang ketika hasil tangkapan melimpah.
"Sebenarnya, ada investor, tapi hanya sendiri. Kita takut nanti terjadi monopoli, untuk itu nanti kita akan koordinasi dengan DPM-PTSP untuk investor ini," pungkasnya. (*)
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Sumbar Ekspor 11 Ton Ikan Kerapu ke Hongkong, Ini Jenis yang Dijual
- Reses ke Air Haji, Petani Karet Keluhkan Rendahnya Harga Beli ke Mukhlis Yusuf Abit
- TPI Surantih Ambruk, Puluhan Kapal Hanyut dan Rusak, Gubernur: Segera Laporkan Rincian Kerugian
- Nelayan Keluhkan Jalan Masuk Dermaga TPI Carocok, Gubernur: Tahun Ini Juga Kita Perbaiki
- Nelayan Pessel Berhasil Budidayakan Ikan Kerapu Sistem Keramba, Sekali Panen 20 Ton, Ini Kata Gubernur