Malam Pergantian Tahun, MUI: 200 Pendakwah Dikerahkan Cegah Maksiat

Selasa, 29 Desember 2015, 23:07 WIB | News | Kota Bukittinggi
Malam Pergantian Tahun, MUI: 200 Pendakwah Dikerahkan Cegah Maksiat
Ilustrasi malam pergantian tahun di Bukittinggi. (foto hasdiputra.wordpress.com)
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bukittinggi, mengerahkan 200 orang pendakwah pada malam pergantian tahun dari 2015 ke 2016, ke sejumlah titik objek wisata yang ada di kota itu, guna mengantisipasi terjadinya perbuatan terlarang, terutama yang menyangkut nilai-nilai agama dan moral.

"Ke-200 pendakwah yang terdiri dari mubaliq, da'i dan paga Nagari Kurai itu, akan ditempatkan pada titik-titik tertentu secara berkelompok yakni di kawasan Jam Gadang, Belakang Balok, Lapangan Kantin, Panorama, Ngarai Sianok dan terutama di lokasi-lokasi rawan terjadinya perbuatan berbau maksiat," kata Ketua MUI Bukittinggi, DR Zainuddin Tanjung, Selasa (29/12/2015).

Ia mengatakan, pengerahan pendakwah di malam pergantian tahun itu, merupakan kegiatan rutin dilakukan setiap tahunnya, mengingat pada malam itu sering diwarnai dengan perbuatan maksiat, terutama dari kalangan muda mudi.

Nantinya, katadia, para pendakwah lapangan itu akan diberi kostum seragam, dengan semboyan 'Penggerak ABS SBK' (Adat Basandi Sara' Sara' Basandi Kitabullah).

Baca juga: 1.030 Guru Non PNS Bukittinggi Dibayarkan Iuran BPJS Ketenagakerjaan

"Dengan mengerahkan pendakwah itu, kita pastikan Bukittinggi aman dari maksiat. Tentunya, pengunjung merasa nyaman di Bukittinggi. Kalau ada maksiat, tentu Bukittinggi tidak nyaman," tegasnya.

Pengerahan pendakwah dengan semboyan 'Zero Maksiat, Bukittinggi Aman' itu, Zainuddin mengharapkan, mampu mengantisipasi perbuatan-perbuatan terlarang yang akan dilakukan oleh pengunjung.

Menurut dia, pada malam pergantian tahun, sangat rawan terjadi maksiat, seperti pergaulan bebas, narkoba, judi, minuman keras dan lainnya. Untuk itu, katanya, MUI mengajak tamu-tamu yang datag ke Bukittinggi, agar menjunjung tinggi nilai-nilai agama, norma dan adat.

"MUI juga menghimbau, pada tempat-tempat terbuka tidak diadakan acara yang mengundang keramaian, seperti orgen, band, pentas terbuka dan lainnya. Masyarakat Bukittinggi agar tidak keluar untuk merayakan malam pergantian tahun itu, karena bukan budaya kita, disamping Bukittinggi sangat padat dan macet oleh kunjungan dari luar," tuturnya.

Baca juga: Siswi SMAN 2 Bukittinggi Wakili Sumbar di Ajang Jambore Kreativitas Genre Tingkat Nasional

Ia menyarankan, setiap keluarahan, Paga Nagari, pemuda dan penggerak organisasi pemuda untuk melarang warganya keluar di malam tahun baru, karena rawan pergaulan muda mudi yang mengundang maksiat.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: