Malam Pergantian Tahun, MUI: 200 Pendakwah Dikerahkan Cegah Maksiat
VALORAnews - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bukittinggi, mengerahkan 200 orang pendakwah pada malam pergantian tahun dari 2015 ke 2016, ke sejumlah titik objek wisata yang ada di kota itu, guna mengantisipasi terjadinya perbuatan terlarang, terutama yang menyangkut nilai-nilai agama dan moral.
"Ke-200 pendakwah yang terdiri dari mubaliq, da'i dan paga Nagari Kurai itu, akan ditempatkan pada titik-titik tertentu secara berkelompok yakni di kawasan Jam Gadang, Belakang Balok, Lapangan Kantin, Panorama, Ngarai Sianok dan terutama di lokasi-lokasi rawan terjadinya perbuatan berbau maksiat," kata Ketua MUI Bukittinggi, DR Zainuddin Tanjung, Selasa (29/12/2015).
Ia mengatakan, pengerahan pendakwah di malam pergantian tahun itu, merupakan kegiatan rutin dilakukan setiap tahunnya, mengingat pada malam itu sering diwarnai dengan perbuatan maksiat, terutama dari kalangan muda mudi.
Nantinya, katadia, para pendakwah lapangan itu akan diberi kostum seragam, dengan semboyan 'Penggerak ABS SBK' (Adat Basandi Sara' Sara' Basandi Kitabullah).
Baca juga: Pjs Wako Bukittinggi Terima 26 Sertifikat Tanah Aset Pemko dari BPN, Ini Tujuannya
"Dengan mengerahkan pendakwah itu, kita pastikan Bukittinggi aman dari maksiat. Tentunya, pengunjung merasa nyaman di Bukittinggi. Kalau ada maksiat, tentu Bukittinggi tidak nyaman," tegasnya.
Pengerahan pendakwah dengan semboyan 'Zero Maksiat, Bukittinggi Aman' itu, Zainuddin mengharapkan, mampu mengantisipasi perbuatan-perbuatan terlarang yang akan dilakukan oleh pengunjung.
Menurut dia, pada malam pergantian tahun, sangat rawan terjadi maksiat, seperti pergaulan bebas, narkoba, judi, minuman keras dan lainnya. Untuk itu, katanya, MUI mengajak tamu-tamu yang datag ke Bukittinggi, agar menjunjung tinggi nilai-nilai agama, norma dan adat.
"MUI juga menghimbau, pada tempat-tempat terbuka tidak diadakan acara yang mengundang keramaian, seperti orgen, band, pentas terbuka dan lainnya. Masyarakat Bukittinggi agar tidak keluar untuk merayakan malam pergantian tahun itu, karena bukan budaya kita, disamping Bukittinggi sangat padat dan macet oleh kunjungan dari luar," tuturnya.
Baca juga: Pjs Wako Bukittinggi Tinjau Pelaksanaan Gebyar Pelayanan Dukcapil Prima, Ini Arahannya
Ia menyarankan, setiap keluarahan, Paga Nagari, pemuda dan penggerak organisasi pemuda untuk melarang warganya keluar di malam tahun baru, karena rawan pergaulan muda mudi yang mengundang maksiat.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- 5 Fraksi DPRD Bukittinggi Tolak Anggaran Sky Walk dan Lanjutan Pembangunan Stasiun Lambung di KUA PPAS 2025
- Pengidap HIV di Daerah Tujuan Wisata adalah Pelaku LGBT, Ini Arahan Pjs Wako Bukittinggi
- Elqadri jadi Pj Sekda Bukittinggi, Ini Pesan Wali Kota
- Ini Calon Kepala Daerah Partai Gerindra pada Pilkada Serentak 2024 di Sumatera Barat
- Staf Sekretariat KPU Bukittinggi Dicatut jadi Pendukung Calon Perseorangan, Ini Keputusan Bawaslu Setelah Terima Laporan