Tim FEB Unand Paparkan Hasil Kajian tentang Nilai Tukar Petani Agam

AGAM (20/11/2023) - Pergerakan Nilai Tukar Petani (NTP), dapat mengidentifikasi pergerakan tingkat kesejahteraan petani.

NTP ini penting diukur, karena sasaran yang mesti dicapai dalam pembangunan pertanian merujuk RPJMD Agam 2021-2026 adalah meningkatnya pendapatan petani.

"Jika pendapatan petani meningkat, daya beli meningkat maka secara kumulatif akan mendukung meningkatnya pendapatan dan daya beli masyarakat secara keseluruhan," ungkap Kepala Bappeda, Endrimelson yang mewakili bupati Agam, di Lubuk Basung, Senin.

Hal itu dikatakan Endrimelson saat paparan tentang hasil akhir kajian NTP yang dilaksanakan Lembaga Penelitian Ekonomi Regional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas (LPER-FEBUA) di Aula kantor Bappeda Agam.

Baca juga: Lulus Sidang Terbuka, Politisi PPP DPRD Agam Dinyatakan Doktor ke-68 FEB Unand

Diketahui, NTP merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (IT) terhadap indeks yang dibayar petani (IB).

Aspek-aspek dalam NTP antara lain, harga produk pertanian, biaya produksi, keuntungan, faktor eksternal, kondisi geografis dan diversifikasi usaha.

"Jika laju peningkatan IT lebih besar dari IB maka NTP akan meningkat, begitu sebaliknya," ungkap Endrimelson saat memberikan sambutan.

Endrimelson juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim Pelaksana Kajian NTP dan berharap kerjasama terus berjalan.

"Besar harapan kami, kerjasama terus berjalan tidak hanya sektor basis saja, tentu penelitian lainnya pada OPD di Kabupaten Agam," harap dia.

FGD ini dihadiri tim pelaksana kajian NTP LPER-FEBUA, Tim Enumantor NTP, OPD terkait dan peserta yang mencapai 75 orang. (*)

Penulis: Hamriadi
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: