Program TV Banyak Tak Sehat, Yusrizal: Kelompok Kritis Perlu Diperkuat

Kamis, 17 Desember 2015, 19:02 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Program TV Banyak Tak Sehat, Yusrizal: Kelompok Kritis Perlu Diperkuat
Walikota Padang Membaca, Yusrizal KW bersama-sama anak-anak "Tanah Ombak" yang mengacungkan telunjuk, berebut menawarkan diri untuk membaca puisi ciptaan sendiri ke depan. Anak-anak masa depan, berani mengeskpresikan diri. (facebook yusrizal kw)

VALORAnews - Wakil Ketua KPID Sumatera Barat, Afriendi Sikumbang sekaligus memimpin pertemuan menyampaikan, Focus Group Discussion (FGD) Pengaturan Siaran Muatan Lokal dengan tema "Merumuskan Format Muatan Lokal Lembaga Penyiaran di Sumatera Barat," yang digelar KPID Sumbar, Kamis (20/8/2015) di aula gubernuran Padang, merupakan sarana meminta masukan tokoh masyarakat dan ormas terkait pentingnya regulasi pengaturan siaran muatan lokal.

Karena, Sumatera Barat yang mempunyai kultur adat yang kuat dan masyarakat yang religius dengan filosofi adat basandi syara' syara' basandi kitabullah, tentu tidak bisa menerima program-program siaran yang selama lebih bersifat Jakarta sentris, yang tidak sesuai dengan kultur masyarakat.

"Masyarakat Minang tidak mungkin dipaksa untuk mengikuti siaran-siaran yang tidak sehat dan berdampak negatif bagi masyarakat terutama kalangan remaja," tandas Afriendi yang juga mahasiswa Program Doktor Fakultas Hukum Unand ini. (Baca: FGD KPID Sumbar, Heranof: Perda Muatan Lokal Televisi Dibutuhkan)

Sementara, Ketua Bidang Pengawasan Isi Siaran, Rino Zulyadi meminta elemen masyarakat, memberi masukan bagi perbaikan isi siaran televisi di Sumatera Barat. Karena, dampak dari siaran sangat luar biasa bagi anak dan generasi muda.

Baca juga: Besok, 17 Kabupaten Kota di Sumbar Harus Tetapkan Hasil Pemilu 2024

Direktur Padang Membaca, Yusrizal KW mengatakan, selain regulasi, gerakan sosial terutama pada kaum muda, perlu terus menerus dikembangkan. Agar, kalangan muda ini memahami dan kritis dalam melihat setiap program televisi.

"KPID Sumbar perlu mendorong dan memperkuat jejaringan dengan anak-anak remaja, pelajar dan mahasiswa. Karena, generasi inilah pada 10-15 tahun yang akan datang mengisi Indonesia. Maka, sejak sekarang mereka ini perlu didorong agar kritis melihat tayangan televisi. Mari kita jadikan mereka penonton cerdas," ajak Yusrizal KW. (kyo)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: