Paslon Bupati Sijunjung Cipika Cipiki Usai Debat

VALORAnews - Pelaksanaan debat publik pasangan calon (Paslon) Bupati Sijunjung, Selasa (1/12/2015) malam, berlangsung alot, tajam dan dalam, tetapi tetap akrab serta bersahabat. Usai mendadar tema debat 'pengelolaan sumber daya alam, pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan' di Kabupaten Sijunjung, setiap Paslon saling berpelukan dan cium pipi kanan (Cipika) dan cium pipi kiri (Cipiki).

"Ini benar-benar mengharukan dan mengembirakan kita semua. Pikiran boleh saja bersilat dalam membahas visi-misi masing-masing, tetapi hati Paslon tetap hangat dan bersahabat satu dengan yang lainnya," kata Ketua KPU Sijunjung, Taufiqurrahman, usai debat.

Ketika moderator meminta Paslon untuk bersalaman, malah Paslon Bupati Sijunjung yang terdiri dari nomor urut 1; Drs Muchlis Anwar MSM dan Maiyetrinaldi SIp, Paslon nomor urut 2; Drs Yuswir Arifin Dt Indo Marajo dan H Arrival Boy SH dan juga nomor urut 3: Ashelfine SH MH dan H Alpian Kasir, tidak hanya bersalaman, melainkan juga Cipika dan Cipiki. Menyaksikan suasana keakraban itu, tepuk tangan massa yang hadir langsung bergemuruh di Gedung Pancasila.

Pada debat kedua itu, terlihat antusias warga untuk menyaksikan. Kendati hari hujan, masyarakat tetap tumpah ruah menyaksikan dialektika Paslon Bupati yang dijuluki Lansek Manih. Semua komisioner KPU Sijunjung, Taufiqurrahman, Lindo Karsyah, Atika Triana, Didi Cahyadi Ningrat dan Ade Yulanda, Sekdakab Sijunjung, Ade Taufik Rohendi.

Baca juga: KPU Sumbar Gelar Debat Publik Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Putaran I, Ajang Menjatuhkan Pilihan secara Cerdas

Kemudian, Kapolres Sijunjung, AKBP Dwi Sulistyawan, Kepala Kejaksaan Negeri, Pipuk Firman Priyadi, Asisten II Sekdakab Sijunjung, Yusrizal, Asisten III Setdakab Sijunjung III, Yofritas serta Komisioner KPU Provinsi Sumbar, Nova Indra dan Ketua KPU Kota Pariaman, Budi Satria.

Selasai Cipika Cipiki, Paslon foto bersama, kemudian foto bersama dengan penyelenggara dan Forpimda. Sembari diselingi dengan grup saluang dari Sijunjung. Iringan musik tradisional itu manambah syahdu pelaksanaan tahapan pesta demokrasi. (relis)

Penulis:
Editor:
Sumber: