Wagub Sumut Paparkan Kesiapan jadi Tuan Rumah WRC di Kejurnas Round 2 South Borneo Rally

TAPIN (4/8/2023) - Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah mengungkapkan, Pemprov dan IMI Sumut melalui IMI Pusat, terus berkomunikasi dengan Fdration Internationale de l'Automobile (FIA) sebagai pemilik hak komersial Kejuaraan Reli Dunia.

"Kesiapan kita, hingga saat ini terus berkomunikasi antara FIA melalui IMI Pusat dan sudah ada balasan dari sana tentang bagaimana kriteria dan persiapan untuk World Rally Championship (WRC)," ujar Ijeck, demikian dia karib disapa, pada acara temu pers di Binuang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat.

Saat itu, Ijeck juga mengikuti Kejurnas Round 2 South Borneo Rally. Kejurnas ini diikuti 36 pereli dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk tuan rumah.

Dikatakan Ijeck, APRC Grand Final di kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) Toba Pulp Lestari (TPL) Sektor Aek Nauli, Kabupaten Simalungun pada 24-26 November mendatang, Ijeck menyampaikan, FIA akan datang untuk melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan IMI Pusat.

"Insya Allah, target kita pada November nanti kita siapkan dulu kebutuhan-kebutuhan awal yang diperlukan."

"Ketua Umum IMI Pusat, Bapak Bamsoet dan FIA dikabarkan akan hadir untuk melakukan penandatanganan MoU terkait WRC," ujar Ijeck.

Dikesempatan itu, Ijeck juga meminta dukungan dari para pecinta otomotif serta dukungan pemerintah demi kesuksesan gelaran WRC di Sumut.

"Ini bukan pekerjaan mudah dan murah. Untuk itu, kita meminta dukungan dari pemerintah pusat. FIA sendiri, juga mau lihat peran pemerintah seperti apa," terang Ijeck.

"Karena ini event besar, mendatangkan banyak pembalap dan timnya serta mengundang penonton, wartawan dari luar negeri, sehingga membutuhkan sarana dan prasarana yang lebih dari biasanya."

"Insha Allah saya sudah komunikasi dengan Menpora, beliu menyampaikan kalau hingga saat ini belum ada perubahan, Bapak Presiden akan hadir pada APRC Grand Final nanti."

"Mudah-mudahan ini salah satu penilaian FIA," katanya.

Penulis: Arif Budiman Effendi
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: