Peringatan Hari Harimau Sedunia, Momen Tularkan 'Virus' Menjaga Habitat Harimau Sumatera

BUKITTINGGI (29/7/2023) - Ketua Yayasan Jejak Harimau Sumatera, Adi Prima menegaskan, masih maraknya aktivitas penebangan liar, alih fungsi lahan serta perburuan dan pergadangan ilegal, membuktikan bahwasanya hingga kini keberadaan dan keberlangsungan hidup Harimau Sumatera kian terancam.
"Butuh upaya yang lebih serius serta sinergi yang kuat antar semua unsur agar subspesies Harimau terakhir yang dimiliki Indonesia saat ini, tidak punah," ungkap Adi Prima dalam pernyataan tertulis yang diterima, Sabtu.
Menurut Adi, peringatan Hari Harimau Sedunia (Global Tiger Day) 2023 yang jatuh setiap tanggal 29 Juli, harus dijadikan momen refleksi tentang sejauhmana berbagai pihak sudah berhasil menjaga, melindungi, melestarikan habitat dan populasi Harimau Sumatera sebagai satwa pemuncak penjaga keseimbangan ekosistem.
Khusus tahun ini, ungkap Adi, Yayasan Jejak Harimau Sumatera berkolaborasi dengan pengelolaan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi, menjadikan Peringatan Hari Harimau Sedunia 2023 sebagai momentum peyadartahuan betapa pentingnya menjaga habitat Harimau Sumatera.
Baca juga: Kemenkumham RI Sahkan Badan Hukum Yayasan Jejak Harimau Sumatera
"Global Tiger Day itu selalu diperingati setiap 29 Juli. Tahun ini, kami berkolaborasi dengan pengelola TMSBK Bukittinggi. Ini merupakan kegiatan pertama kami setelah pada pekan pertama bulan ini, Yayasan Jejak Harimau resmi berbadan hukum. Kami ambil peran," kata Adi Prima.
Dijelaskan Adi Prima, konsep Global Tiger Day 2023 yang diusung bersama dengan pengelola TMSBK Bukittinggi, sangat sederhana. Di antaranya, menyediakan bilik foto, memberikan edukasi sekaligus penyadartahuan kepada seluruh pengunjung yang datang ke TMSBK.
"Pemahaman umum tentang Harimau Sumatera, tidak hanya datang dari dari kita sebagai penggiat, namun juga dijelaskan oleh pengelola TMSBK Bukittinggi," ungkap dia.
"Sembari pengunjung berfoto di bilik foto atau saat melihat langsung wujud dan perilakunya, kita juga tularkan virus positif soal konservasi satwa Harimau Sumatera ini."
Baca juga: Pengunjung TMSBK Membludak di Penghujung Tahun 2022, Ini Pemicunya
"Sederhana saja. Kita mencoba mengemas kegiatan ini sebaik mungkin. Yang penting pesannya sampai. Kita mau sampaikan, jadi Harimau Sumatera itu berat. Apalagi saat ini, dia harus menjaga kawasan hutan agar ekosistem terus seimbang dibawah ancaman," ujar Adi.
Penulis: Veri Rikiyanto
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Tutorial Makeup K-Beuty Selingi Pengumuman Kelulusan 60 Peserta Kursus Bahasa dan Budaya Korea di SMKN 2 Padang
- Granat Sumbar Siap Rangkul Mahasiswa, Pelajar dan Masyarakat Bentuk Relawan Anti Narkoba
- Taman Budaya Gelar Festival Gamad, Hidayat: Sangat Mungkin Dijadikan Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
- Ini 11 Lokasi Safari Dakwah Ust Yahya Waloni di Sumbar Tanggal 6-9 Oktober 2023
- Tim SMAN 2 Payakumbuh Jawara FMS 2023, Nevi Zuairina Ucapkan Selamat