PUSINDOK Unand Inisiasi Penelitian Industri Media Online di Sumatera Barat, Ini Tanggapan Peserta FGD

PADANG (8/10/2024) - Media siber telah mulai berkembang di Sumatera Barat sejak tahun 2001 yang ditandai dengan lahirnya website dengan alamat www.mimbarminang.com.

"Pencetusnya, pemimpin redaksi pertama Harian Mimbar Minang, Budi Putra yang merupakan media cetak yang diterbitkan dengan badan hukum koperasi di Sumbar. Informasi ini berdasarkan rekaman data dari arsip.org," ungkap Pemimpin Redaksi sumbarsatu.com, Nasrul Azwar.

Hal itu dikatakannya, saat jadi narasumber pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang "Industri Media Online di Sumatera Barat" yang diinisiasi Pusat Informasi dan Dokumentasi Kesejarahan (PUSINDOK) Universitas Andalas (Unand) di Padang, Selasa.

FGD yang dimoderatori Ketua PUSINDOK Unand, Dr Wannofri Samry ini, merupakan bagian dari skema penelitian bersama antara mahasiswa dan dosen di Jurusan Sejarah pada Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unand.

Baca juga: Seorang Jurnalis Galang Petisi Penolakan Pusat Kebudayaan Sumatera Barat Dijadikan Hotel

Soal media online perdana ini disampaikan Nasrul Azwar, menanggapi hasil penelitian yang disampaikan penyaji FGD, Reyhan Alfi Yendri yang menemukan, portal berita padangmedia.com sebagai media online pertama di Sumatera Barat. Media ini disebutkan, tayang pertama kali tanggal 7 Juli 2007.

Nasrul Azwar yang juga pengurus Aliansi Media Siber Indonesia (AMSI) Sumatera Barat menyebutkan, media cetak yang terbit di Sumatera Barat, juga banyak yang website khusus.

Seperti, Harian Padang Ekspres dengan alamat www.padangekspres.com di tahun 2001 dan Harian Singgalang di alamat www.hariansinggalang.co.id di tahun 2005.

"Di tahun 2005 ini, portal berita Singgalang ini sempat kena hack. Kejadian hacker yang menimpa portal berita Singgalang ini, sempat menghebohkan publik Sumbar bahkan Indonesia waktu itu," ungkap Nazrul Azwar.

Ditambahkan Marjeni Rokcalva, pendiri beritaminang.com, keberadaan media online Sumatera Barat di periode awal itu, masih bersifat pendamping dari edisi cetak dari sejumlah koran lokal.

"Karena sifatnya yang dianggap pendamping edisi cetak oleh sebuah redaksi media, maka kondisinya masih belum seperti industri media online saat ini," terang dia.

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: