Aneka Teknologi Pertanian Ditampilkan di Ajang Penas Tani dan Nelayan XVI, Ini Harapan Supardi

Selasa, 13 Juni 2023, 09:00 WIB | Kabar Daerah | Provinsi Sumatera Barat
Aneka Teknologi Pertanian Ditampilkan di Ajang Penas Tani dan Nelayan XVI, Ini Harapan...
Ketua DPRD Sumbar, Supardi (batik berkacamata) didampingi Sekwan Raflis (dua kanan) beserta jajaran, meninjau pemanfaatan green house dalam pengelolaan produk pertanian di ajang Penas Tani dan Nelayan XVI di Lapangan Udara Sutan Sjahrir, Senin. (humas)

PADANG (12/6/2023) - Ketua DPRD Sumatera Barat, Supardi berharap, petani Sumbar bisa jadi lebih unggul dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, dalam upaya pengembangan usaha pertanian.

"Dalam Penas KTNA 2023 banyak kemajuan-kemajuan teknologi pertanian dari berbagai provinsi yang ditampilkan. Diharapkan, petani-petani Sumbar bisa mengambil manfaat untuk pengembangan sektor pertanian di Sumbar," harap Supardi di Padang, Senin.

Hal itu dikatakan Supardi usai meninjau pelaksanaan Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI Tahun 2023 di Lapangan Udara Sutan Sjahrir, Senin. Dalam kunjungan itu, dia didampingi Sekretaris DPRD Sumbar, Raflis beserta sejumlah Kabag

Dikesempatan itu, Supardi berkesempatan mengunjungi beberapa stand pengelolan hasil alam seperti teknologi pengelolaan sawit, smart green house untuk pengelolaan sayuran hingga pengembangan sistem peternakan closed-loop.

Baca juga: UMKM Mentawai Ambil Bagian di Ajang Penas Tani dan Nelayan XVI, Ini Pesan Bupati

"Sawit merupakan komoditas perkebunan rakyat yang banyak di Sumbar. Ke depan dengan memanfaatkan teknologi petani sawit bisa mengelola sendiri hasil perkebunan dari hulu ke hilir, sehingga tidak bergantung lagi dengan pengusaha," ungkap Supardi usai melihat-lihat stand teknologi pengelolaan sawit.

"Diharapkan petani sawit Sumbar bisa mandiri dimasa yang akan datang, tentunya harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi," tambahnya.

Supardi juga tertarik dengan pengembangan sistem peternakan closed-loop pada unggas.

Diketahui, closed-loop adalah suatu pendekatan pola peternakan terpadu untuk mendorong perkembangan agribisnis berkelanjutan, sehingga bisa meningkatkan skala ekonomi dan pendapatan petani serta mampu meningkatkan produktivitas ternak.

"Peternakan unggas dan ternak sapi hingga domba dengan sistem closed-loop, mesti dikembangkan di Sumbar pada masa yang akan datang," katanya.

Dia juga berharap, Kementerian Pertanian Republik Indonesia bisa melakukan pembinaan untuk pengembangan sektor pertanian dan peternakan di Sumbar.

Halaman:

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: