Lembaga Wakaf Yarsi Diluncurkan, Gubernur: Digitalisasi jadi Keniscayaan
PADANG (1/4/2023) - Kepala Dinas Sosial Sumatera Barat, Ary Yuswandi mengungkapkan, potensi wakaf tunai di Indonesia berdasarkan perkiraan Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebesar Rp180 triliun per tahun.
"Namun, potensi itu masih belum tergarap maksimal sampai saat ini," ungkap Ary saat mewakili gubernur Sumatera Barat pada peluncuran Lembaga Wakaf Yarsi Sumbar di auditorium gubernur Sumbar, Sabtu sore.
Peluncuran itu juga disertai penggalangan dana (fund rising) wakaf untuk pengembangan RSI Ibnu Sina Padang Panjang.
Dikatakan Ary, sejarah mencatat, wakaf ummat muslim telah memberikan kontribusi signifikan pada kemajuan peradaban baik itu di bidang kesehatan maupun pendidikan.
Baca juga: Nilai Transaksi Pasar Modal Sumatera Barat hingga Februari 2024 Tembus Rp1,58 Triliun
Selain itu, terang Ary, wakaf juga telah terbukti mampu menggerakan ekonomi ummat.
"Indeks wakaf nasional (IWN) provinsi Sumbar menempati posisi kelima secara nasional. Ini merupakan data yang menggemberikan," terang Ary terkait potensi wakaf di Sumbar.
Agar peringkat IWN itu makin baik, menurut Ary, digitalisasi wakaf merupakan sebuah keniscayaan untuk terus diikhtiarkan.
"Digitalisasi wakaf akan membuat IWN Sumbar jadi lebih baik lagi," ungkap Ary.
Baca juga: PDRB Sumbar Membaik Seiring Tumbuhnya Industri Perbankan Sumbar Posisi Februari 2024
Sementara, Ketua Pembina Yarsi Sumbar, Prof Yaswirman mengungkapkan, mendirikan rumah sakit merupakan dakwah bilhal yang dirintis pendiri Yarsi, M Natsir.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Musrenbang Terintegrasi Sumbar 2024, Gubernur: Momentum Menyusun Mimpi Besar Sumbar 2045
- Banggar DPRD Jambi Pelajari Pola Penganggaran Kasus Stunting ke DPRD Sumbar
- Krisis Air Bersih, Pangan dan Energi Mengancam Dunia, Ini Penilaian Kabais untuk Sumbar
- Apel Perdana Pascalebaran, Hansastri: Terapkan Disiplin dan Siap Bekerja Dimana Saja
- Hari Pertama Kerja Pascalibur Lebaran, 98 Persen Pegawai Pemprov Masuk Kantor