Tol Padang-Bukittinggi, Refrizal: Sudah Mendesak Dibangun
VALORAnews -- Anggota Badan Anggaran DPR RI, H Refrizal berharap, pemerintah pusat ikut menanggulangi sebagian dana penggantian tanah untuk lokasi jalan tol Padang -- Bukittinggi. Lokasi tanah yang masih belum dibebaskan itu berada pada 11 titik.
"Pemerintah provinsi sudah menyerah karena tak miliki dana lagi. Untuk penggantian tanah untuk jalan tol itu dibutuhkan dana sebesar Rp98 miliar. Jika dana itu tersedia, maka pembangunan jalan tol itu sudah bisa direalisasikan," ungkap Refrizal dalam silaturahmi dengan wartawan di Padang, Rabu (11/11/2015), mengisi masa reses ke daerah pemilihan.
Dikatakan politisi PKS ini, untuk pembangunan jalan tol Padang -- Bukittinggi itu, akan menelan dana sebesar Rp8 triliun lebih. Itu belum termasuk untuk anggaran ganti rugi tanah dan lainnya. "Dana sebesar itu, akan membuat perekonomian masyarakat bergerak jika bisa direalisasikan dalam waktu dekat ini," terang Refrizal.
Jalan tol ini akan memerlukan lahan 2x25 meter atau 50 meter sebagai lebar jalan. Proyek jalan tol ini akan dibangun sepanjang 242 km. Sehingga, total lahan yang harus dibebaskan 1.210 hektar. Untuk pembangunan proyek ini, pada tahun anggaran 2013 lalu, Feasibility Study (FS), Detail Enginering Desaign (DED) serta Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Baca juga: Refrizal Klaim Riza-Erwin Pemenang Pilkada Payakumbuh
Jalan tol ini, ungkap Refrizal, dipandang akan mampu mengurai kemacetan yang selalu mewarnai ruas jalan Padang -- Bukittinggi. "Persoalan ini, telah saya sampaikan ke Menteri BUMN, Rini Suwandi saat kunjungan kerjanya ke Sumbar beberapa waktu lalu. Saat saya informasikan soal ganti rugi tanah untuk bangun jalan tol ini, beliau berjanji akan membantunya melalui APBN. Kita berharap, janji itu bisa direalisasikan secepatnya sehingga, jalan tol ini bisa segera dikerjakan pada akhir tahun ini atau awal 2016 mendatang," harap Refrizal.
Data Dinas Perhubungan dan Kominfo Sumbar, volume lalu lintas di ruas jalan itu mengalami peningkatan signifikan dibanding kondisi 2009. Hal itu terjadi karena peningkatan volume kendaraan belum sebanding dengan pelebaran jalan yang ada. Hal ini dapat dirasakan dengan lamanya waktu perjalanan dari Padang-Bukittinggi dan sebaliknya.
Pada 2009, data survei volume lalu lintas terklasifikasi untuk Padang-Lubukalung sebanyak 19.104 kendaraan satuan muatan penumpang (smp), Padangpanjang-Bukittinggi 14.563 SMP, Bukittinggi-Payakumbuh 10.888 SMP dan Payakumbuh-Pangkalan 4.199 SMP. Sedangkan saat ini volume kendaraan Padang-Pekanbaru diperkirakan sudah mencapai 33.000 SMP per hari. (kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro