Padan Siap Pagari Anak Kemenakan: 60 Persen Penderita HIV AIDS di Sumbar Penyuka Sejenis
BUKITTINGGI (18/1/2023) - Perkumpulan tokoh masyarakat yang bergerak di bidang kemanusiaan sepakat membentengi generasi muda Sumbar dari penyebaran virus HIV/Aids. Untuk itu mereka membentuk yayasan berbadan hukum yang diberi nama Padan, yang merupakan akrnomi dari Paduli Anak Nagari.
Kegiatan soft launching Padan digelar di Aula Gedung Tri Arga Bukittinggi, Sabtu. Hadir pada kesempatan itu, Feri Irawan Tan Ganto selaku moderator seminar, Fitri Effendi selaku Pakar Psikologi, dr Rezky Khainidar selaku praktisi kesehatan reproduksi, Yusra Khan selaku Tokoh Minang yang pernah menjabat duta besar di PBB dan Yoenarsih Nazar selaku Tokoh Bundo Kanduang penggagas Yayasan Padan.
Dalam sambutannya, Asisten 1 Setdako Bukittinggi, Isra Yonza menyadari segala keterbatasan, Pemerintah Daerah (Pemda) tidak bisa berjalan sendiri menjaga anak kemenakan, maka diperlukan gandengan tangan semua pihak.
"Kami siap bekerjasama dengan Yayasan Padan untuk menjaga anak kemenakan untuk menjadikan Bukittinggi semakin hebat di tahun mendatang. Kami mengapresiasi pendiri Paduli Anak Nagari yang sudah menginisiasi program ini," katanya.
Baca juga: 3 Anggota DPRD Mentawai Dicokok Pesta Narkoba Bersama Seorang Kontraktor
Sementara itu pihak RSAM Bukittinggi yang membacakan pidato sambutan gubernur Sumbar, menyebut HIV/AIDS sebagai penyakit yang berbahaya. Sebab, kehadiran virus itu bisa menurunkan imun daya tahan tubuh manusia.
Kata gubernur, berdasarkan data hingga tahun 2021, Sumbar berada di urutan ke-21 secara nasional, dengan penderita AIDS sebanyak 4.038 orang, 60 persen di antaranya merupakan lelaki penyuka sesama jenis.
"Kami berharap Padan bisa memberi solusi dan harapan baru dalam pengendalian HIV/Aids, misalnya dengan membentuk warga peduli Aids (WPA) di masing-masing desa atau kelurahan," katanya.
Acara soft launching ini juga ditandai dengan Seminar yang dilakukan secara hybrid dan diikuti oleh 28 negara. Acara itu mendapat respon yang sangat baik oleh peserta interaktif maupun melalui zoom dan live show youtube.
Baca juga: Granat Sumbar: Gerakan Anti Narkoba Layak Masuk Kurikulum Muatan Lokal di Setiap Satuan Pendidikan
Salah satu pemateri seminar, Khairul Anwar Tan Rajo menyebut, gaya hidup Kota Bukittinggi kian mengkhawatirkan. Bahkan, sejak tahun 2009 lebih dari 600 jenis narkoba beredar di Kota Wisata itu.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Pjs Wako Bukittinggi Tinjau Gudang Penyimpanan Logistik Pemilihan Serentak 2024
- Pjs Wako Bukittinggi Terima 26 Sertifikat Tanah Aset Pemko dari BPN, Ini Tujuannya
- Pjs Wako Bukittinggi Tinjau Pelaksanaan Gebyar Pelayanan Dukcapil Prima, Ini Arahannya
- Pakaian Anak Daro dan Marapulai Kurai serta Karupuak Sanjai Ditetapkan jadi WBTb Indonesia 2024
- Kisah Pengabdian Petugas Kebersihan Jalan di Kawasan Belakang Balok, Sekolahkan Anak Hingga Sarjana