DOSB Harap Sumatera Barat Miliki Aplikasi Khusus Ojol, Seperti Ini Respon Gubernur
PADANG (10/10/2022) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi menerima audiensi sejumlah perwakilan ojek online (ojol) yang tergabung dalam Driver Online Sumbar Bersatu (DOSB), Senin.
Dalam audiensi di ruang rapat istana gubernuran itu, salah satu perwakilan DOSB, Adink menyampaikan, dampak kenaikan harga BBM, penerapan sanksi kepada izin usaha aplikator yang tidak mematuhi regulasi.
Kemudian, pemerataan tarif sesuai dengan Keputusan Kemenhub No KP 564 Tahun 2022 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang digunakan untuk kepentingan masyarakat yang dilakukan dengan aplikasi.
Dia mengatakan, nasib para ojol sekarang sangat miris karena banyaknya potongan komisi dari pihak aplikasi ditambah naiknya harga pertalite. Akibat dari semua itu, pendapatan para Ojol perharinya hanya berkisar Rp35 ribu.
Baca juga: Survei Voxpol Pilgub Sumbar 2024, Elektabilitas Mahyeldi-Vasko 70,3 Persen, Epyardi-Ekos 16,8 Persen
Selanjutnya, ia berharap, gubernur mencabut izin aplikator yang tidak patuh terhadap regulasi dari Kementerian Perhubungan. Ia juga menyarankan dalam hal ini Pemerintah Daerah (Pemda), membuat aplikasi khusus yang beroperasi di Sumbar.
Terkait pembuatan aplikasi Ojek Online yang dikelola oleh Pemda tersebut, mendapat respon positif Mahyeldi.
"Hal ini akan menguntungkan Ojol, apalagi sekarang perusahaan aplikator tersebut banyak sekali potongan komisinya. Itu sangat merugikan pelaku ojek online dan konsumen," ucap Mahyeldi.
Mendukung suara para driver ojol, Kepala Dinas Penghubung, Heri Nofiardi mengatakan, Sumbar punya aplikasi yang dikelola UPT dari Kominfo atau BUMD. Maka, potongan-potongan tarif yang cukup banyak tersebut bisa diminimalisir.
Baca juga: Ketua DPRD Bawa Kadisdik Tinjau Kampus SMAN 2 Sumatera Barat
"Seperti Aplikasi Ojek Online Karya Anak Nagari (AJO), yang sekarang sudah terhenti. Sekarang harus kita buat lagi aplikasi semacam itu, agar kawan-kawan driver ojol ini bisa mendapat keuntungan dari tarif biaya layanan dan biaya pemesanan yang selama ini, biaya tersebut langsung diterima pihak aplikasi. Para driver hanya menerima biaya transportasi saja," ucapnya.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Potensi Pertanian dan EBT Sumbar Belum Tergarap, Audy Joinaldy: Pemerintah Terkendala Hilirisasi dan Investasi
- Polda Sumbar Tanam Jagung Manis untuk Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo, Ini Harapan Muhidi
- Pemprov Sumbar dan BPH Migas Sepakat Pertajam Pengawasan Penyaluran BBM dan Gas
- Nilai Proyek Fly Over Sitinjau Lauik Tembus Rp2,7 Triliun, Audy: Melalui Skema KPBU Bank Nagari Sanggupi Rp500 Miliar
- Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024