Rakornas Pengendalian Inflasi 2022: Sumbar jadi Catatan Presiden Jokowi, Angka Inflasi Nomor Dua Tertinggi di Indonesia

Kamis, 18 Agustus 2022, 18:58 WIB | Bisnis | Provinsi Sumatera Barat
Rakornas Pengendalian Inflasi 2022: Sumbar jadi Catatan Presiden Jokowi, Angka Inflasi...
Gubernur Sumbar, Mahyeldi menyerahkan cenderamata pada Kepala BI Sumbar, Wahyu Purnama usai mengikuti Rakornas Pengendalian Inflasi 2022, di Padang, Kamis. (veri rikiyanto)

PADANG (18/8/2022) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi menyatakan komitmennya, menekan tingkat inflasi di Sumbar sesuai arahan Presiden Joko Widodo, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2022, Kamis.

Rakornas ini bertemakan 'Sinergi untuk Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan Nasional,' diikuti gubernur secara virtual di ruang rapat Kantor Bank Indonesia Provinsi Sumbar, Jl Sudirman, Padang.

Dalam Rakornas tersebut Presiden menyampaikan bahwa Sumbar termasuk dalam lima provinsi dengan tingkat inflasi melebihi tingkat inflasi Indonesia saat ini, pada angka 4,94 persen.

Sumbar bahkan masuk dalam kategori kedua provinsi yang mengalami inflasi tertinggi secara nasional yaitu mencapai 8,01 persen, setelah Provinsi Jambi yang mencapai 8,55 persen.

Baca juga: BI Sumbar Optimistis, Tingkat Inflasi 2023 Menurun

"Terkait hal ini, tiap provinsi harus peka terhadap angka kenaikan inflasi di daerah masing-masing. Gubernur harus bekerjasama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di daerah maupun di pusat. Tanyakan di daerah mana harga pangannya naik," tegas Presiden Jokowi.

Didampingi Kepala Bank Indonesia Provinsi Sumbar, Wahyu Purnama, Mahyeldi mengatakan, dia bersama TPID akan segera menindaklanjuti arahan presiden tersebut, dengan menyiapkan beberapa langkah strategis.

Di antaranya, menurut Mahyeldi adalah penanaman cabai dengan menggerakkan Kelompok Wanita Tani (KWT), mendorong masyarakat memakai pupuk organik dan akan melakukan bazar murah di depan kantor gubernur.

"Terkait pupuk organik, kita akan membuat kebijakan untuk memberikan insentif berupa pemberian rumah kompos dan mesin pengolah kompos kepada kelompok tani," ungkap dia.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi jadi Faktor Pemicu Inflasi Beras di Sumatera Barat

Mahyeldi berharap, langkah strategis ini dapat mempengaruhi keseimbangan inflasi tidak hanya pada tahun ini, saja namun berefek pada tahun 2023 yang akan datang.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: