Transisi LIBOR dan Memperkuat Referensi Suku Bunga di Pasar Keuangan Domestik

Selasa, 14 Juni 2022, 18:31 WIB | Bisnis | Nasional
Transisi LIBOR dan Memperkuat Referensi Suku Bunga di Pasar Keuangan Domestik
Ilustrasi.

Ali Setiawan, Co-Chairman IFEMC, sebagai perwakilan pelaku pasar menyampaikan, pelaku pasar telah melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi transisi LIBOR, serta mendorong penggunaan IndONIA sebagai referensi suku bunga produk keuangan.

Adapun Hendri Saparini - Anggota Kebijakan Moneter dan Sektor Keuangan KADIN, selaku perwakilan pelaku usaha, menyambut baik inisiatif benchmark reform yang mendorong referensi suku bunga tidak mudah dimanipulasi dan kredibel. Pelaku usaha membutuhkan informasi suku bunga rujukan dalam mengevaluasi strategi pembiayaan dan penempatan dana maupun investasi.

Dalam diskusi, mengemuka berbagai langkah yang dilakukan otoritas global untuk mempersiapkan reformasi suku bunga dan proses transisi LIBOR agar dapat berjalan lancar. Langkah tersebut antara lain dilakukan International Organization of Securities Commissions (IOSCO) melalui penerbitan "IOSCO Principles for Financial Benchmark," sementara International Swaps and Derivatives Association (ISDA) melalui "ISDA 2020 IBOR Fallbacks Protocol."

Kedua hal tersebut didukung pelaku pasar nasional, IFEMC, yang menyampaikan bahwa pelaku pasar telah melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi transisi LIBOR, termasuk mendorong penggunaan IndONIA sebagai referensi suku bunga produk keuangan.

Di Indonesia sendiri, guna mengawal kelancaran proses transisi LIBOR oleh pelaku pasar domestik, BI bersama Kemenkeu, OJK dan IFEMC pada tanggal 23 November 2021 telah membentuk National Working Group on Benchmark Reform (NWGBR).

NWGBR telah menerbitkan panduan (white paper) transisi LIBOR. Di samping itu dalam proses penguatan referensi suku bunga di pasar domestik, NWGBR telah mengukuhkan IndONIA sebagai referensi suku bunga tenor overnight dan akan melanjutkan proses penguatan referensi suku bunga tenor 1 minggu hingga 12 bulan, dengan mengacu kepada pemilihan referensi suku bunga yang berlaku secara internasional.

Seminar berformat diskusi panel ini menyajikan dua subtema, yakni "International Best Practices and Lessons Learnt on LIBOR" dan "Domestic Benchmark Reform: Where we are and the way forward."

Penyampaian seminar secara langsung antara lain oleh Direktur Eksekutif Departemen Pendalaman Pasar Keuangan BI, Donny Hutabarat, Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK, Anung Herlianto, Direktur Pinjaman dan Hibah Kementerian Keuangan, Syurkani Ishak Kasim, Co-Chairman IFEMC, Ali Setiawan, dan Anggota Kebijakan Moneter dan Sektor Keuangan KADIN, Hendri Saparini.

Turut serta dalam diskusi, sejumlah praktisi dan otoritas internasional antara lain Technical Specialist of Benchmark Policy IOSCO, Toby Williams, Head of Benchmark Reform ISDA, Ann Battle, Global Director of Sales Strategy & Execution Refinitiv at LSEG, David Rickard dan Executive Director of Monetary & Domestic Markets Management Monetary Authority of Singapore (MAS), Ethan Goh. (kyo/rls)

Halaman:
1 2

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: