Reposisi Potensi Pariwisata Bukittinggi, 50 Praktisi Dilatih Branding dan Digitalisasi Pemasaran
Tujuannya, agar wisatawan tidak hanya melulu melihat Jam Gadang atau berfoto-foto di Jam Gadang atau objek wisata alam lainnya. Lama-lama, wisatawan itu pasti akan bosan, karena tampilannya hanya itu ke itu saja.
"Jika kita menampilkan kesenian atau atraksi budaya lainnya, pastinya akan sangat berbeda rasanya sehingga pengunjung sangat merasakan bahwa mereka berada di Bukittinggi," terang Erman Safar, alumni Universitas Padjajaran Bandung itu.
Sementara itu, Kepala Disparpora Bukittinggi, melalui Kabid Parekraf, Aprilia Astuti menjelaskan, kegiatan ini menjadi salah satu langkah untuk mewujudkan visi misi pemerintah dalam sektor pariwisata.
Baca juga: Erman Safar Paparkan Visi, Misi dan Program ke Warga Aua Kuning
Dalam kegiatan ini, peserta diberikan ilmu untuk meningkatkan kapasitas SDM untuk menunjang kepariwisataan, sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan dan juga jumlah jam kunjungan.
"Pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari, 23-25 Mei 2022. Dua hari pelatihan indoor dan 1 hari pelatihan lapangan. Kegiatan ini diikuti 50 orang peserta dari pelaku usaha industri pariwisata, dengan menggunakan DAK non fisik tahun 2022," ujar Aprilia. (ham)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Bukittinggi masih jadi Destinasi Wisata Favorit, Ini Indikatornya
- Pjs Wako Bukittinggi Gagas Bunyi Lonceng Jam Gadang Bisa Terdengar Jauh
- Bukittinggi akan Bangun Museum Scientific Sejarah Alam Bawah Tanah, Pjs Wako Lobi Kemanparekraf
- Pjs Wako Bukittingi Evaluasi dan Konsolidasi Program Pariwisata dan Ekraf
- Wako Bukittinggi Nikmati Eksotisme Wisata Tabiang Barasok Bukik Apik Puhun