TdS Kehilangan Roh, Alex: Ini tak Sekadar Balap Sepeda
VALORAnews - Iven Tour de Singkarak (TdS) 2015 kehilangan rohnya. Yang tersisa di dalam pikiran masyarakat, kemacetan akibat jalan yang ditutup berjam-jam. Padahal, iven berskala internasional ini, berkonsepkan sport and tourism. Tak sekadar balapan sepeda, tetapi sekaligus ajang promosi wisata alam dan budaya Ranah Minang.
Demikian pendapat anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI dari daerah pemilihan Sumbar I, Alex Indra Lukman, mengenai pelaksanaan TdS 2015 yang ketujuh kalinya itu, dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (11/10/2015). Pada Minggu sore ini, balapan yang terdiri dari 9 etape ini ditutup secara resmi di Kota Padang.
Alex mencontohkan pelaksanaan etepe IX dari Kota Padangpanjang menuju Kota Padang sejauh 148,6 kilometer. Warga Kota Padang, diinformasikan akan terjadi penutupan jalur selama lima jam. Hal ini membuat warga kota enggan keluar rumah. Kota Padang pun akhirnya jadi kota mati.
"Harusnya, iven ini jadi sesuatu menyenangkan bagi publik. Panitia lokal seharusnya bisa menyambut gagasan pusat, dengan iven pendamping sehingga terjadi perputaran roda ekonomi. Jangan biarkan TdS semata-mata untuk ajang balapan," terang Alex yang juga ketua DPD PDI Perjuangan Sumbar itu.
Baca juga: PILKADA 2024: Di Pessel, Pemilih Berkurang 555 Orang di DPT
Selain itu, Alex meminta pejabat gubernur Sumbar, untuk tidak beretorika pula pada penyelenggaraan TdS. "Konsep TdS ini telah matang. Hanya implementasi yang belum sesuai harapan. Kalau menawarkan konsep dan gagasan baru, lebih baik ikut bertarung di pilkada saja sebagai calon kepala daerah," tegas Alex. (kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro
- INews TV Nobatkan Gubernur Sumbar jadi Penerima Pimpinan Daerah Award 2024, Ini Alasannya
- Kembangkan Pariwisata Sumbar, Gubernur Sumbar Temui Wamenparekraf
- Gubernur Sumbar Inginkan Rumah Siti Nurbaya di Studio Alam TVRI Direvitalisasi, Ini Alasannya
- Festival Maek akan Dihadiri Arkeolog dan Seniman Dunia, Supardi: Peradaban Megalitik Maek Potensi Mengubah Sejarah Asia