Angka Prevalensi Stunting Tinggi akan jadi Beban Bonus Demografi

Kamis, 10 Februari 2022, 16:45 WIB | Kabar Daerah | Kab. Pasaman Barat
Angka Prevalensi Stunting Tinggi akan jadi Beban Bonus Demografi
Sekretaris Daerah Pasaman Barat, Hendra Putra bersama Titi Hamsuardi (ketua TP PKK Pasbar), dr Anna Rahmadia (Kepala BKKBN Sumbar) dan lainnya, saat rapat koordinasi penanganan stunting lintas sektoral tingkat Pasaman Barat, di aula kantor bupati, Kamis.

PASAMAN BARAT (10/2/2022) - Di tahun 2019 lalu, kasus stunting di Kabupaten Pasbar berada di posisi 31,6 persen. Pada tahun 2021, turun menjadi 24 persen. Untuk terus menurunkan kasus stunting, Pasaman Barat luncurkan Program Bangga Kencana dengan Pencanangan Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) dan penguatan TPK (Tim Pendamping Keluarga).

"Dalam rangka percepatan penurunan prevalensi stunting di Pasaman Barat tahun 2022, perlu kerjasama semua pihak. Penangannya akan terintegrasi antara Pemkab dengan pemerintah provinsi dan perguruan tinggi," ungkap Kabid Pengendalian Penduduk BKKBN Sumbar, Desra pada rapat koordinasi penanganan stunting lintas sektoral tingkat Pasaman Barat, di aula kantor bupati, Kamis.

Di Provinsi Sumbar sendiri, lanjutnya, sudah dibentuk 4 ribu kader TPK yang terdiri dari pengurus PKK dan kader Posyandu.

"TPK ini, nantinya akan melakukan pendekatan pada keluarga yang akan melahirkan anak potensi stunting dan yang terlahir stunting," katanya.

Baca juga: Wako Padang Beri Penghargaan untuk Saribulih dan Aipda Dian WR, Ini Latar Belakangnya

Program Berkelanjutan

Sekretaris Daerah Pasaman Barat, Hendra Putra menilai, kasus stunting bisa terus ditekan dengan program yang berkelanjutan. Melalui Rakor ini, dia berharap, pemerintah dapat lebih memperhatikan masyarakat yang berada di daerah yang minim dari berbagai aspek, sosial ekonomi dan lainnya.

"Mudah-mudahan, dengan semangat serta kerja keras dari instansi, dinas, badan serta organisasi terkait, kesejahteraan masyarakat dapat kita wujudkan," katanya.

Dia menilai, perubahan perilaku masyarakat juga menjadi penentu penurunan angka stunting. Seperti, pola makan sehat dan gemar makan ikan. Hal tersebut sudah terbukti bisa mencegah stunting seperti yang terjadi di Jepang. Masyarakat yang gemar makan ikan, bisa mencegah angka stunting itu sendiri.

Baca juga: Banggar DPRD Jambi Pelajari Pola Penganggaran Kasus Stunting ke DPRD Sumbar

"Pasbar telah memiliki TPK di 19 nagari dan Dashat pada 15 Kampung Keluarga Berkualitas. Saya mengimbau, mari kita bersama memotivasi semangat kerja dari semua kader," harap dia.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: