Sosialisasi Pemilihan Serentak, Lindo: Pantun Kita Jadikan Media Komunikasi

Selasa, 06 Oktober 2015, 10:36 WIB | Wisata | Kab. Sijunjung
Sosialisasi Pemilihan Serentak, Lindo: Pantun Kita Jadikan Media Komunikasi
Ratusan warga, tim pemenangan pasangan calon, panwaslu dan komisioner KPU Sijunjung, duduk bersama di palanta nagari Pematang Panjang, menyosialisasikan pelaksanaan pemilihan serentak 2015 di Sumbar, Senin (5/10/2015) malam. Komunikasi yang digunakan deng
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews --KPU Sijunjung berpantun ria, dalam acara sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar serta Bupati dan Wakil Bupati Sijunjung 2015, di Koman Kacik, Nagari Pematang Panjang, Kecamatan Sijunjung, Senin (5/10/2015) malam.

"Pantun bagi orang Minang, secara batiniah merupakan perwujudan dari pola berpikir dan merasa, tata aturan dan kaedah-kaedah kehidupan, tata perilaku dan kebiasan-kebiasaan. Sehingga, dengan demikian, pantun jadi media komunikasi yang efektif, renyah dan cepat ditangkap maknanya oleh pendengar," kata Kordiv Sosialisasi KPU Sijunjung, Lindo Karsyah.

Acara dengan format ciloteh lapau (kedai-red) itu, dihadiri Ketua KPU Sijunjung, Taufiqurrahman, Ketua Panwaslu Kabupaten Sijunjung, Agus Hutrial Tatul, Kepala Kantor Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Sijunjung, Yunani, Sekrataris KPU Sijunjung, Irzal Zamzami, tim sukses Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sijunjung dan ratusan masyarakat setempat.

Maka tak heran, kata Lindo, ketika pantun dibaca; Keluar rumah tidak berkain panjang, Bagai hidup tidak punya pemangku, Apa arti warga Pematang Panjang, Bila tidak ikut Pemilu, tepuk tangan pun sontak sahut-bersahut dari masyarakat. Semakin lokalitas pantunnya, semakin riuh sambutannya.

Baca juga: Kunjungan Kerja Ketua Sementara DPRD DKI Jakarta ke DPRD Sumbar, Ini Kata Irsyad Safar

Sejak pembukaan dimulai dengan pantun oleh Lindo, hampir setiap warga yang bertanya, ikut pula berpantun. "Jadilah malam sosialisasi itu berhias pantun dari mulut penyelenggara dan masyarakat luas. Ini keuntungan yang tidak terukur, ketika bersosialisasi dengan memanfaatkan keberadaan budaya lisan masyarakat," tutur Lindo.

Lindo mengatakan, kegiatan Palanta Demokrasi yang berbasis di kedai warga tersebut, akan dilaksanakan sebanyak lima kali dalam pemilihan serentak 2015. "Kita datang ke warga, bukan warga yang kita undang ke tempat acara yang formal dan elitis. Kita masuk pada kebiasaan masyarakat dalam berdiskusi. Cara ini lebih massif untuk sosialisasi," tutup Lindo. (relis)

TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: