Kunjungan Spesifik Komisi VI DPR RI: Nevi Zuairina Minta Holding BUMN UMi Sediakan Pembiayaan Lebih Murah dan Lengkap
YOGYAKARTA (5/2/2022) - Anggota Komisi VI DPR RI, Hj Nevi Zuairina meminta Holding BUMN Ultra Mikro (UMi), terus mengawal kemajuan UMKM di tanah air. Politisi perempuan PKS ini menyarankan, BUMN UMi ini fokus pada upaya mengeliminasi praktik rentenir dalam bentuk pinjaman online (Pinjol) ilegal.
Hal itu dikatakan Nevi saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR ke tiga entitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam Holding BUMN UMi. Pembentukannya, dilakukan dengan pengalihan saham (inbreng) seri B milik pemerintah di PT Permodalan Nasional Madani (Persero)/PNM dan PT Pegadaian (Persero) kepada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Secara resmi, holding ini terbentuk pada 13 September 2021 di Jakarta. Kunjungan spesifik Komisi VI DPR RI ini dimaksudkan, dalam rangka melakukan pengawasan.
"Kehadiran holding ultra mikro ini, diharapkan dapat meningkatkan pemberdayaan dan menyediakan pembiayaan yang lebih lengkap dan lebih murah," harap Nevi, dalam pernyataan tertulis, Sabtu.
Untuk itu, Nevi berharap, pelaku usaha mesti mendapat sosialisasi yang lengkap dan menyeluruh, agar lebih memahami adanya solusi permodalan yang aman dan tidak memberatkan. Sehingga, secara perlahan, praktik-praktik usaha ilegal yang kerap menyusahkan rakyat, dapat dihilangkan dimasa yang akan datang.
Pembentukan Holding Ultra Mikro yang telah mendapat dukungan dari parlemen yakni Komisi XI dan Komisi VI DPR RI pada 16 Maret & 18 Maret 2021, urai Nevi, mesti dapat menjalankan amanatnya dengan meningkatkan sinergi jaringan, agar ekspansi usaha bisa dilakukan dengan biaya yang lebih murah. Sehingga, cost of serve dan acquire customer juga bisa jadi lebih murah.
Legislator asal Sumatera Barat II ini menambahkan, dengan BRI sebagai induk holding dimana keberadaannya telah merata di seluruh penjuru tanah air hingga ke desa-desa, bersama PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) diharpakan mampu mencatatkan efisiensi, karena menekan biaya operasional dan biaya dana (cost of fund).
"Saya yakin, holding ultra mikro ini sangat efisien dan sangat mampu bersaing dengan pelaku swasta yang ilegal dengan berkedok pinjaman online, padahal mereka rentenir," terangnya.
Baca juga: Nevi Zuairina Serahkan TJSL Semen Padang di 5 Titik
"Saya berharap, holding ini dapat semakin memberi manfaat kepada masyarakat terutama pelaku UMKM yang selama ini banyak mengalami kemunduran bahkan gulung tikar akibat terjerat rentenir," tukas Nevi.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Kembalikan Design Logo Halal ke Versi MUI, Ini Alasan Rofik Hananto
- Akcon Gandeng Skylink, Siap Hadirkan Internet hingga Daerah Terpencil
- OJK Telah Blokir 1.459 Investasi Ilegal, 9.180 Pinjol Ilegal dan 251 Gadai Ilegal per Agustus 2024
- Jumlah Kelas Menengah Turun Drastis, Rusmin: Bom Waktu bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- OJK Layangkan Sanksi Administratif untuk 10 Perusahaan Pembiayaan, 10 Perusahaan Modal Ventura dan 13 P2P Lending
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024