Nevi Zuairina jadi Pemateri pada Peningkatan Kapasitas Istri Kepala Daerah dan Alegda
JAKARTA (19/1/2022) - Anggota DPR RI asal Sumatera Barat II, Hj Nevi Zuairina mengatakan, pendamping kepala daerah dan legislator, memiliki kesempatan untuk menorehkan amal dan prestasi terbaik dalam berbagai ruang publik yang digeluti.
Semakin banyak kader yang tampil dan dipercaya masyarakat sebagai pimpinan daerah dan anggota legislatif serta pejabat publik lainnya, ungkap Nevi, semakin menguatkan alasan PKS untuk memastikan bahwa kader tersebut dapat menjalankan amanah sebaik-baiknya dan berkhidmat untuk rakyat.
"Istri kepala daerah dan Aleg (anggota legislatif) daerah, perlu mendapatkan pembinaan agar dapat mendampingi para suami dalam mengemban tugas tanpa mengabaikan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga," ungkap Nevi saat jadi narasumber pada seminar "Women Leadership Forum" batch 3 yang diselenggarakan Badan Pembinaan Kepala Daerah PKS, Rabu.
Oleh karena itu, ungkap Nevi, program pembinaan agar peran kader perempuan PKS bukan sekadar mendampingi tugas para suami, dapat membuat mereka menorehkan amal dan prestasi terbaiknya dalam berbagai ruang publik yang digeluti.
Dikatakan, era reformasi ini adalah era keterbukaan yang menuntut transparansi dan akuntabilitas. Bahkan perkembangan teknologi digital, dimana media sosial sangat cepat menyebarkan informasi, tentu harus juga menjadi perhatian.
Keadaan ini membuat masyarakat semakin memiliki keberanian untuk menilai, mempertanyakan atau mengkritik tokoh publik. Termasuk dalam hal ini adalah menyampaikan aspirasi yang berharap mendapat pembelaan dan advokasi dari pejabat publik yang memiliki sumber daya yang memadai.
"Sebagai istri tokoh masyarakat, diharapkan dapat memainkan sejumlah peran yang sinergi dengan amanah suami. Karena hadirnya kepala daerah asal PKS jadi pertaruhan, menggantungkan harapan kebaikan dan ajang penilaian masyarakat terhadap kinerja PKS sebagai salah satu parpol di Indonesia," terangnya.
"Istri kepala daerah dan Alegda, harus memiliki kesadaran bahwa atribut sosial sebagai istri pejabat publik asal PKS berimplikasi pada beberapa kedudukan penting, antara lain sebagai etalase dakwah, basis penokohan, media perluasan jaringan kerja, sarana penetrasi nilai kebaikan, dan estafeta kepemimpinan," tambah Nevi.
Baca juga: Kembalikan Design Logo Halal ke Versi MUI, Ini Alasan Rofik Hananto
Politisi PKS ini menambahkan, peran sosial masyarakat istri kepala daerah dan pejabat daerah sangat signifikan di masyarakat untuk mengisi berbagai perubahan yang terjadi. Peran ini, berangkat dari respon istri terhadap permasalahan di sekitarnya, baik berupa masalah malnutrisi (kesehatan), putus sekolah (pendidikan), kekerasan (hukum) dan masalah lainnya yang muncul di tengah masyarakat.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Ketua MPR RI: Indonesia Punya Tanggung Jawab Moral dan Dukungan Membela Kemerdekaan Palestina
- Perluas Kepersertaan BPJS Ketenagakerjaan, Kurniasih: Pekerja Informal Dominasi Angkatan Kerja, Insentif Diperlukan
- Komisi III DPR RI Tetapkan 7 Calon Hakim Agung, Mardefni: Uji Kelayakan dan Kepatutan Kental Aroma Kepentingan
- Gus Imin Bicara Radikalisme, Kelompok Cipayung dan Kemenangan Pilpres Bersama Tokoh Lintas Agama
- Lulus S-1 dan D-4 Tak Lagi Harus dengan Menulis Skripsi, Mendikbudristek juga Terbitkan Beleid Penyerderhanaan Akreditasi
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024