Laporkan Kinerja Anggota Fraksi Golkar DPR RI: Pengabdian di Tahun 2021, Darul Siska: Ikhtiar Keluar dari Pandemi
Meningkatnya PTM dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan kualitas generasi. Karena itu, menjaga pola hidup sehat harus dilakukan seluruh keluarga Indonesia. Kosumsi makanan bergizi seimbang, istirahat yang cukup, dan olahraga teratur, mesti menjadi pola hidup.
Dalam rangka membangun kesadaran masyarakat tentang hidup sehat, bersama Kementerian Kesehatan RI, Anggota Komisi IX ini secara aktif terlibat dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan melakukan upaya edukasi dan promosi hidup sehat ke berbagai pelosok daerah di Sumatera Barat.
Ia berharap, masyarakat Sumbar senantiasa menjaga pola hidup sehat dan mau memeriksakan kesehatannya secara berkala ke fasilitas kesehatan. Darul mengatakan, selama tahun 2021 ini, telah dilakukan edukasi kepada sekitar 1.700 tokoh masyarakat tentang penerapan pola hidup sehat termasuk menjaga kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
Turunkan Stunting
Stunting telah menjadi masalah serius karena tingginya angka prevalensi stunting pada anak yang mencapai 27,6%. Saat ini dan akan diupayakan turun menjadi 14% pada 2024. Stunting merupakan kondisi kurang gizi kronis sehingga mengganggu perkembangan otak pada anak. Salah satu cirinya adalah tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Penyebab stunting sangat beragam dan memerlukan keterpaduan aksi yang melibatkan multi-sektoral dalam penanganannya. Upaya pemerintah untuk percepatan penurunan stunting adalah dengan melakukan edukasi kepada remaja putri dan calon pengantin serta pendampingan kepada anak dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Generasi stunting tidak bisa produktif dan akan menghadapi masalah dalam kelangsungan hidupnya. Di samping itu anak stunting menjadi beban keluarga yang juga menjadi beban bangsa kita di masa yang akan datang.
Di Sumbar sendiri, angka prevalensi stunting masih cukup tinggi dan perlu mendapat perhatian khusus.
Bersama BKKBN, kami terus melakukan sosialisasi Komunikasi Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada tokoh-tokoh masyarakat dan para remaja di berbagai kabupaten dan kota di Sumbar. Tercatat sekitar 2.100 orang telah mengikuti edukasi mengenai program pembangunan keluarga dan upaya penanganan stunting.
Lebih lanjut, masih dalam upaya percepatan penurunan stunting, ia bersama Kementerian Kesehatan RI terus mendistribusikan ribuan paket makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil ke daerah-daerah rawan gizi buruk di pelosok Sumatera Barat. Makanan tambahan ini diharapkan dapat menambah kecukupan gizi balita dan ibu hamil yang memerlukan.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
- Debat Pamungkas Pilgub Sumbar Diwarnai Saling Sindir dan Isak Tangis
- Pemprov Sumbar Bangun Sinergisitas Pemungutan Opsen Pajak Daerah
- 202 Personel Protokol Ikuti Bimtek, Ini Arahan Andri Yulika
- Pemprov Sumbar akan Bangun Kantor MUI 5 Lantai, Telan Dana Rp24 Miliar